5 Haul Akbar Paling Ramai Dinanti Masyarakat Gresik

GresikSatu | Setiap umat beragama memiliki tradisinya masing-masing dalam menjaga eksistensinya sebagai hamba. Tak terkecuali umat muslim, keunikan agama Islam banyak mendapat sorotan mengenai cara mereka menyenandungkan doa untuk sanak keluarga yang sudah meninggal.

Berpulang ke pangkuan tuhan bukan berarti tenang pada keharibaan sang pencipta. Ruh manusia membutuhkan doa atau pengampunan dari tuhannya dengan melalui sambungan doa dari keluarga terdekat. 

Semarak doa yang dipanjatkan bersama orang banyak biasa kita sebut haul. Peringatan hari meninggal seseorang atau haul tidak hanya dilakukan dengan alasan hubungan sedarah, biasanya pada leluhur yang berjasa atau tokoh agama terkemuka.

Berikut 5 Haul akbar paling dinanti masyarakat Gresik : 

1. Haul Habib Abu Bakar Assegaf

Haul Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf dilaksanakan setiap tanggal 17 Dzulhijjah. Bertempat di Masjid Jami’ (Alun-alun Gresik) jalan KH. Wachid Hasyim No. 6 Gresik.

Ribuan orang datang dari berbagai kota untuk mengikuti acara puncak haul Al Mukarrom Habib Abu Bakar. Gresik dipenuhi lautan manusia hingga pelataran Alun-alun Gresik. Para jemaah rela bersesak dada hingga di Jl Akim Kayat tempat parkir kendaraan. 

Habib Abu Bakar terkenal sebagai sosok wali qutub yang luar biasa. Karomah beliau sepanjang hidupnya menjadi tapak tilas di berbagai penjuru indonesia.

2. Haul Sunan Giri

Haul Sunan Giri diladakan setiap tanggal 24 Robi’ul Awal, diambil pada jumat terakhir bulan Maulud. Bertempat di jalan Sunan Giri, Pedukuhan, Kebomas, Kompleks pemakaman Sunan Giri para jemaah berdesakan hingga meluber ke jalan raya. 

Semarak Haul Akbar Sunan Giri diperingati selama sepekan dengan tradisi membagikan nasi ribuan porsi. Banyak masyarakat yang ingin mendapat barokah beliau dengan mengikuti haul tersebut. 

Puncak Haul Sunan Giri selalu berlangsung meriah. Ditengarai sejak Sunan Prapen menjaga kesakralan hari wafat Kanjeng Sunan Giri.

3. Haul Kanjeng Sepuh

Haul Kanjeng Sepuh Sidayu diperingati setiap tanggal 20 April. Bertempat di jalan Kanjeng Sepuh, Pengulu, Kauman, Sidayu yakni masjid besar Kanjeng Sepuh. 

Mengenang kebesaran Kanjeng Sepuh dilakukan masyarakat Sidayu dengan mengadakan haul akbar. Namanya yang cukup harum sebagai adipati dan ulama’ Gresik membuatnya diagung-agungkan. Keistimewaan yang dimiliki sudah amat melegenda, hal ini dibuktikan dengan diabadikannya nama beliau sebagai nama masdjid besar dan lembaga pendidikan.

4. Haul Malem Selikur Mambaus Sholihin

Haul Malem selikur Mambaus Sholihin diadakan dalam rangka memperingati Hadrotul Walid ( KH Abdullah Faqih Bin Toyyib) serta Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki. Haul malam selikur digelar setiap malam ke 21 Ramadhan sebagai agenda rutin tiap tahun.

Para alumni, santri, bahkan warga sekitar memanfaatkan acara puncak haul sebagai ajang nyadong barokah dan manfaat. Haul ini juga didatangi para dzurriyah Rasul, seperti habaib, ulama’, tokoh terkemuka. Malam selikur bisa menjadi salah satu penghubung dimensi ruhaniyah antara guru dengan murid.

5. Haul Bungah

Haul Bungah dilaksanakan untuk memperingati wafatnya KH Sholeh Tsani. Haul ini juga diadakan selama 7 hari dengan sajian khas bubur harisah. Cita rasanya yang menarik mampu membantu perekonomian masyarakat sekitar. 

Acara ini bertempat di pusat kecamatan Bungah tepatnya di Lapangan Gembus Pertigaan Bungah setiap tanggal 24 Jumadil Ula. Haul Bungah menjadi budaya asli Gresik yang tetap lestari hingga saat ini. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres