GresikSatu | Bagi masyarakat Muslim Jawa nama Sunan Giri tak lagi asing ditelinga. Ia berperan penting dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa. Selain seorang Wali Songo, Sunan Giri juga merupakan raja dari kerajaan Giri Kedaton.
Sunan Giri kecil memiliki nama Joko Samudro, namun ketika dewasa ia berganti nama menjadi Raden Paku. Ia juga dikenal dengan nama, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih dan Raden Ainul Yakin.
Dibalik kebesaran Sunan Giri kecil hingga menjadi raja, ada banyak sosok perempuan yang turut mendidik hingga membantu perjuangannya mensyiarkan Islam. Berikut 5 perempuan hebat dibalik nama besar Sunan Giri, yang makamnya berada di Kabupaten Gresik.
1. Dewi Sekardadu
Makam Dewi Sekardadu terletak di Jl. Dewi Sekardadu, Gunungsari, Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Berada di bukit Panembahan Mas Gunung Anyar dengan udara sejuk pedesaan. Sebenarnya masih menjadi tanda tanya besar, dikarenakan ada beberapa daerah yang mengklaim keberadaannya. Seperti kota Lamongan dan Sidoarjo.
Dewi Sekardadu adalah ibu kandung Raden Paku atau biasa kita sebut Sunan Giri. Julukan perempuan jelita keraton serta muslim yanb taat ia genggam setelah menikah dengan Syekh Maulana Ishaq. Gelombang permusuhan antara ayahanda dan suaminya menjadikan Maulana Ishaq undur diri dari istana. Selang berapa lama, jabang bayi tak berdosa kena imbas dengan dibuangnya ditengah samudra hindia.
2. Nyai Ageng Pinatih
Makam Nyai Ageng Pinatih terletak di Jl. Kh. Kholil 25 Kemuteran, Kebungson, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Nyai Ageng Pinatih adalah tokoh yang dipercaya masyarakat Gresik sebagai syahbandar perempuan tahun 1458-1477. Kaya, pintar, dan berbudi luhur patut disematkan masyarakat Gresik padanya.
Cinta kasih seorang ibu selalu menghujani Sunan Giri dalam berdakwah, kendati tidak melalui jalan sedarah. Ibu angkat dari Joko Samudro (Sunan Giri) ini merawat Sunan Giri kecil tidak asal-asalan. Ditempanya sang Sunan dirawat seperti anak kandung sendiri.
3. Nyi Ageng Arem-Arem
Makam Nyi Ageng Arem-Arem terletak di Jl. Nyai Ageng Arem Arem No.5, Kemuteran, Pekelingan, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Berada tidak jauh dari alun-alun Gresik, 200 meter didalam kompleks pesarean Kyai Ageng Arem-arem.
Perempuan yang kurang mendapat sorotan ini ikut bersumbangsih merawat Sunan Giri di masa kanak. Ia dikenal sebagai ahli ibadah dan abdi ndalem terbaik Nyai Ageng pinatih.
4. Dewi Murthosiah dan Dewi Wardah
Makam Dewi Murthosiah dan Dewi Wardah terletak di Jl. Sunan Giri, Pedukuhan, Kebomas, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Berada di Pesarean Kompleks Astana Giri Kedaton. Satu kuncup dengan makan kanjeng Sunan Giri.
Dewi Murthosiah adalah putri dari guru Sunan Giri sendiri, yakni Sunan Ampel Surabaya. Sedang Dewi Wardah sendiri adalah putri dari Sunan Bungkul.
Keberuntungan Sunan Giri muda menikah 2 kali dalam sehari tersebar di khalayak umum. Seperti mimpi di siang bolong, buah delima menjadi sabab musabab terjadinya garwo triman (istri hadiah).
5. Nyi Ageng Usami
Makam Nyi Ageng Usami terletak di Jl. Sunan Giri No.79a, Kebomas, Kawisanyar, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Tidak jauh dari kompleks pemakaman Giri.
Salah satu wanita yang tidak tercatat dalam sejarah, inilah istri ketiga dari Sunan Giri. Nyi Ageng Usami memiliki peran cukup besar dalam militer kerajaan majapahit. Tangan cekatannya turut terlibat dalam menjaga kedaulatan kerajaan Giri. (ovi/aam)