GresikSatu | PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (BK3N) yang jatuh setiap Februari.
Berbagai kegiatan tersebut meliputi simulasi tanggap darurat, kampanye Zero Tolerance Rule, kampanye penggunaan APD dalam penanganan bahan kimia, donor darah, cerdas cermat K3, Fun Run 5K, serta seminar implementasi Sistem Manajemen Pertambangan.
Selain itu, perusahaan multinasional ini juga mencatatkan prestasi gemilang dalam menjaga keselamatan kerja, dengan meraih 69 juta jam kerja aman di Smelter Freeport sepanjang periode 4 September 2023 hingga 7 Februari 2025.
Wakil Kepala Teknik Tambang PTFI, Sony Suryanto, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari penerapan prinsip keselamatan kerja yang konsisten di semua aspek operasional.
“Pencapaian 69 juta jam kerja aman ini adalah wujud komitmen tinggi seluruh karyawan dalam mengutamakan keselamatan kerja. Prinsip Safe Operation Startup dan Safe Production diterapkan dengan sangat baik di Smelter Freeport,” ungkapnya, Jumat (21/2/2025).
Untuk mencapai angka tersebut, Sony menjelaskan ada lima langkah utama yang dijalankan PTFI dalam menjaga keselamatan kerja.
Langkah pertama adalah melakukan komunikasi rutin mengenai keselamatan kepada seluruh karyawan. Kedua, mendorong terbentuknya budaya saling mengingatkan dan melaksanakan tindakan preventif untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Kemudian, memastikan setiap karyawan mematuhi kebijakan keselamatan yang telah ditetapkan dengan memberikan sanksi tegas bagi pelanggar.
“Selain itu, menjaga kondisi peralatan kerja dan perlengkapan keselamatan yang secara rutin diperiksa dan dipastikan dalam kondisi baik. Serta melaksanakan audit keselamatan secara berkala untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi area yang membutuhkan peningkatan dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja (K3),” ungkapnya.
Smelter Freeport juga berhasil mengimplementasikan sistem Contractor Safety Management System (CSMS) dalam rekrutmen mitra kerja. Sony mengatakan bahwa sistem ini telah diterapkan kepada 420 perusahaan dan 2.331 karyawan mitra kerja.
“Kami sangat serius dalam memastikan seluruh mitra kerja dan karyawannya menerapkan standar keselamatan yang tinggi,” tambahnya.
Diketahui, CSMS adalah sistem yang mengelola keselamatan mitra kerja melalui tahapan-tahapan mulai dari penilaian risiko, pelaksanaan tender, hingga evaluasi hasil kerja.
Semua tahapan ini memastikan bahwa mitra kerja memenuhi standar keselamatan yang berlaku di PTFI.
“Untuk lebih meningkatkan perlindungan keselamatan, PTFI juga mengembangkan dan menerapkan matriks Alat Pelindung Diri (APD), yang disesuaikan dengan potensi bahaya dan risiko di setiap area kerja,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Sigit Priyanto memberikan apresiasi atas upaya preventif yang dilakukan Freeport Indonesia.
“Saya memberikan apresiasi tinggi kepada PTFI yang telah menyelenggarakan kegiatan peringatan Bulan K3 dengan sangat baik. Ini menunjukkan keseriusan PTFI dalam menerapkan prinsip-prinsip K3 di tempat kerja,” pungkasnya.