75 Siswa Jadi Angkatan Pertama Sekolah Rakyat Gresik

GresikSatu | Sebanyak 75 anak dari keluarga miskin ekstrem resmi tercatat sebagai angkatan pertama Sekolah Rakyat Gresik.

Program pendidikan terobosan ini digagas Pemerintah sebagai wujud keberpihakan kepada kelompok masyarakat paling rentan secara ekonomi.

Tahapan demi tahapan terus dijalankan. Setelah sebelumnya seluruh calon siswa menjalani proses pengukuran seragam, kini giliran sosialisasi teknis yang digelar untuk para wali murid dan calon peserta didik di Kantor Bupati Gresik, Kamis (3/7/2025).

Dari total 75 siswa yang diterima, sebanyak 32 anak merupakan laki-laki dan 43 anak perempuan. Mereka berasal dari keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang tergolong dalam desil 1 dan 2, yakni lapisan masyarakat dengan kondisi ekonomi paling bawah.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan program prioritas yang juga menjadi perhatian langsung dari Menteri Sosial dan Presiden Republik Indonesia.

“Program ini wujud keberpihakan negara kepada mereka yang sering terabaikan. Tidak boleh ada mimpi yang hilang hanya karena faktor kemiskinan. Sekolah Rakyat hadir sebagai jawaban agar anak-anak kita punya kesempatan setara,” tegasnya.

Baca juga:  Renovasi Sekolah Rakyat Gresik Dikebut, Siap Digunakan Awal Agustus

Menurutnya, dengan sistem boarding school, Sekolah Rakyat akan mampu membina karakter siswa secara menyeluruh. Anak-anak akan berada dalam lingkungan pendidikan yang terkendali dan mendukung pembentukan kedisiplinan serta etika.

“Banyak keunggulan dari Sekolah Rakyat. Di sini murid-murid bisa terus terpantau setiap saat dan hal ini sangat penting di era sekarang. Saya sangat optimis,” tambah Bupati Yani.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik, dr Ummi Khoiroh menekankan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat tidak hanya menjamin akses pendidikan, tetapi juga pembentukan moral dan jiwa kepemimpinan sejak dini.

“Sistem boarding school membutuhkan keikhlasan orang tua. Dengan doa dua arah, dari anak dan orang tua, insyaallah kita bisa mengetuk pintu langit dan mengubah masa depan,” ujarnya.

Ia menyampaikan, sosialisasi yang digelar hari ini merupakan bagian dari tahapan penting sebelum siswa masuk secara resmi. Setelah ini, para calon peserta didik akan mengikuti tes kesehatan sebagai syarat lanjutan.

Baca juga:  Dibutuhkan 70 Guru untuk Sekolah Rakyat di Gresik, Ini Formasi Lengkapnya

“Kita pastikan semua anak dalam kondisi siap secara fisik dan mental. Tes kesehatan menjadi tahapan selanjutnya sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai,” ungkap dr Ummi.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Gresik, Suprapto, juga menjelaskan bahwa kurikulum yang digunakan tetap mengacu pada standar nasional jenjang SMA. Namun, akan diperkuat dengan pendidikan karakter.

“Di Sekolah Rakyat, kami ingin menyiapkan mereka bukan hanya untuk lulus sekolah, tetapi juga menjadi pribadi yang percaya diri, cinta tanah air, dan siap bersaing di dunia luar,” katanya.

Program Sekolah Rakyat Gresik ini menjadi yang pertama di wilayah tersebut, dan dirancang untuk terus berkembang seiring evaluasi dan kebutuhan masyarakat. Selain pendidikan, anak-anak juga akan dibina untuk memiliki mental tangguh dan pola hidup sehat.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler