GresikSatu | Sebanyak delapan atlet sepak takraw asal Pulau Bawean dipersiapkan untuk mewakili Kabupaten Gresik pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 yang akan digelar di Malang Raya, akhir Juni mendatang.
Para atlet tersebut berasal dari sejumlah desa di dua kecamatan di Bawean, yakni Tambak dan Sangkapura.
Rinciannya, tiga atlet berasal dari Desa Daun, sementara lima lainnya masing-masing berasal dari Desa Lebak, Desa Kebuntelukdalam (Kecamatan Sangkapura), serta Desa Kepuhteluk, Desa Gelam, dan Desa Telukjatidawang (Kecamatan Tambak).
Pimpinan Kontingen Sepak Takraw Bawean, Nurul Yaqin, menjelaskan bahwa saat ini para atlet tengah menjalani latihan fisik yang dijadwalkan berlangsung sepanjang April hingga Mei. Sementara latihan teknik akan dimulai pada bulan Juni, menjelang keberangkatan ke Porprov.
“Ajang Porprov ini batas maksimal usianya 22 tahun atau kelahiran tahun 2002. Jadi kategori U-22,” ujar Nurul Yaqin, Senin (21/4/2025).
Ia menambahkan, ini merupakan kali keempat Pulau Bawean mengirimkan perwakilan untuk cabang sepak takraw di ajang Porprov Jawa Timur.
Dari empat keikutsertaan itu, dua di antaranya berhasil meraih medali, sementara dua lainnya kandas di babak delapan besar.
“Sepak takraw Gresik pernah meraih medali pada Porprov 2015 di Banyuwangi. Saat itu, kami mendapat emas di nomor double event dan perunggu di nomor inter regu,” terang pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi di Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Cabang Gresik.
Nurul pun meminta dukungan dan doa dari masyarakat Bawean agar para atlet mampu memberikan prestasi terbaik di ajang Porprov tahun ini.
“Semoga bisa membawa pulang medali, entah itu perunggu, perak, atau bahkan emas. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh warga Bawean,” harapnya.
Meski optimistis, Nurul mengakui masih ada kendala yang dihadapi dalam proses latihan, terutama saat musim hujan. Pasalnya, Pulau Bawean hingga kini belum memiliki fasilitas Gedung Olahraga (GOR) yang memadai.
“Kalau hujan, latihan terpaksa harus ditunda karena tidak ada GOR. Ini menjadi salah satu kendala utama kami,” pungkasnya.