Antisipasi Bahan Pangan Berbahaya, Dinkes Gresik Lakukan Sidak Pemeriksaan Makanan Takjil

GresikSatu | Dalam mengantisipasi bahan pangan berbahaya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pemeriksaan makanan takjil di depan Puskesmas Kebomas, Gresik, Rabu sore (5/4/2023).

Dalam pemeriksaan, terdapat belasan sampel makanan dan minuman yang diperiksa. Hasilnya negatif alias aman untuk dikonsumsi masyarakat. Puluhan petugas Nakes, yang dipimpin langsung Kadinkes Gresik dr Mukhibatul Khusnah, langsung membeli makanan dan minuman di area Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan.

Kadinkes Gresik dr Mukhibatul Khusnah mengatakan, ada 13 sampel makanan dan minuman yang ada area Puskesmas, dilakukan pemeriksaan. Mulai dari pentol, isi es campur, mie dan mamin lainnya. Dari beberapa mamin yang diperiksa tersebut. Petugas mencari apakah ada zat pewarna, baik itu metanil yellow atau kuning metanil, maupun Rhodamin B.

“Kemudian juga mencari apakah ada zat pengawet. Baik Boraks atau bleng, maupun formalin. Dari 13 hasil sampel yang sudah diperiksa, alhamdulillah negatif semua. Tidak ada unsur dari zat-zat yang membahayakan tersebut,” ungkapnya, di depan Puskesmas Kebomas Gresik, Jum’at (7/4/2023).

Kendati demikian, pihaknya mewanti-wanti cara penyajian makanan dan minuman yang berada di area Puskesmas, Kebomas.

“Perlu adanta edukasi tentang cara penyajian makanan yang baik dan lebih sehat,” ujarnya.

Mantan Sekdin Kesehatan itu, juga mengimbau kepada masyarakat agar bisa memilah dan memilih makanan yang baik. Minimal tidak memilih makanan atau minuman yang kontras warnanya. Lalu, tidak terlalu kenyal, misalkan pada makanan pentol juga harus dipertanyakan.

“Serta masyarakat harus melihat cara penyajian dari makanan dan minuman. Makanan tertutup, terhindar dari hewan serangga, bersih dan higienis. Nantinya teman-teman konseling kesehatan akan melakukan sosialisasi hal tersebut,”urainya.

“Kalau misal ada makanan yang mengandung zat yang berbahaya, maka akan diberi pembinaan, evaluasi dan kami sidak ulang. Kalau memang masih tetap ada, baru diberikan sanksi administratif,” tambahnya.

Salah satu penjual takjil Supriyadi mengaku membuat pewarna merah, dalam pembuatan es blewa. Hasilnya pun negatif.

“Sudah biasa disidak dan diperiksa, karena sejak dulu jual minuman dan makanan juga pernah diperiksa,”jelasnya. (faiz)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres