Antisipasi Banjir Kawasan Heritage Gresik, Warga Pulopancikan Bersihkan Sampah Saringan Air 

GresikSatu | Warga Desa Pulopancikan, Kecamatan /Kabupaten Gresik bersiaga membersihkan sampah di saringan saluran air di lokasi rumah pompa desa setempat. Kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut antisipasi banjir di Kawasan Heritage Gresik

Ada sebanyak enam warga yang siaga membersihkan sampah di area saringan saluran tersebut. Mereka bertugas dengan bekerja sama dengan pihak perusahaan setempat. Masing-masing dari enam warga tersebut bekerja bergantian selama 24 jam. 

Salah satu pekerja siaga pembersihan sampah saringan saluran pompa air Samlan Miradi. Pihaknya mengatakan, enam warga bekerja selama 12 jam secara bergantian. Para warga setiap hari turun ke saringan akhir saluran air, membersihkan sampah. 

“Selama musim penghujan, kami siaga membersihkan sampah. Karena sebagian area perkotaan, termasuk kawasan heritage saluran air akhir ada disini,” ucapnya, Senin (31/10/2022). 

Diakuinya, di saringan saluran air itu pasti ada sampah yang menumpuk. Karena memang kesadaran warga membuang sampah ke tempat sampah sangat rendah. Nantinya sampah-sampah diangkut ke mobil operasional Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik. 

“Warga masih banyak membuang sampah di kali atau selokan. Paling banyak sampah popok bayi,” jelas pria 49 tahun itu.

Pihaknya berharap, siaga pembersihan sampah di saringan ini, bisa mengantisipasi banjir di Kawasan Heritage khususnya dan Kawasan Gresik Kota secara umum. “Kalau rumah pompa sudah ada petugas dari DPUTR Gresik,” tambahnya. 

Terpisah, anggota komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi mengatakan, pihaknya bersama pihak kontraktor dan dinas terkait. Sudah melakukan rapat koordinasi terkait pembangunan kawasan heritage

“Salah satu poin penting dalam rapat itu, proyek kawasan heritage selesai tepat waktu, dan tidak menimbulkan persoalan baru, termasuk banjir. Saat kami tanya tidak banjir, tapi buktinya kemarin Rabu (26/10/2022) kawasan heritage banjir,” ungkapnya. 

Menurut dia, di tujuh ruas jalan kawasan heritage Gresik itu. Hanya satu ruas jalan yang memiliki drainase lebar di Jalan Basuki Rahmat. Padahal, volume air sangat banyak yang masuk pada drainase atau gorong-gorong selain jalan tersenut sangat sempit. 

“Itu yang menjadikan luapan dan banjir di kawasan tersebut. Karena drainase yang kecil. Hanya 1 meter lebih. Tidak ada resapan, air pasti masuk ke drainase dan meluap. Untuk ke laut juga masih jauh dan membutuhkan pompa,” katanya. (faiz/aam) 

Reporter:
Tim Gresik Satu
Editor:
Tim Gresik Satu
Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres