GresikSatu | Ancaman pemanasan global akibat pencemaran gas rumah kaca, terutama karbon dioksida menjadi isu besar di kalangan organisasi, Real Estate Indonesia (REI) Kabupaten Gresik.
Melalui dana CSR, mereka melakukan beberapa langkah antisipasi. Yakni dengan menanam sejuta pohon di wilayah Kebomas Gresik. Pada, Sabtu (22/10/2022) kemarin. Ada 200 pohon jenis Tabebuya ditanam di Desa Kedanyang, Gresik. Wilayah penanaman berdekatan dengan perumahan Graha Boulevard.
Ketua DPD REI Gresik, Widodo Feriyanto mengatakan, penanaman pohon setidaknya mampu menghambat laju pemanasan global yang menjadi isu besar dunia lingkungan. Pohon Tabebuya ditanam di sepanjang jalan poros Desa Kedanyang menuju Desa Banjarsari.
“Program ini seperti slogan penanaman sejuta pohon, kami berhasil menanam 200 pohon sisanya akan kita cukupi dalam waktu dekat ini. 800 pohon sisanya dana CSR pengembang perumhan REI Gresik,” kata Widodo.
Dijelaskan, Tabebuya adalah jenis pohon berasal dari Amerika Selatan, cocok di cuaca panas Kebomas Gresik yang memiliki kawasan industri. Tabebuya sendiri merupakan pohon berbunga sedang hingga kecil.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
Pohon Tabebuya sangat toleran dengan berbagai kondisi tanah, cocok di cuaca panas. Menghasilkan bunga Tabebuya yang cantik dan menjadi daya tarik tersendiri karena warnanya. Bunganya mekar dan menggelantung dalam kelompok.
“Bunga Tabebuya memiliki banyak jenis tergantung pada warna bunganya. Paling banyak ditemui adalah bunga Tabebuya warna kuning. Pohon Tabebuya akan membuat rindang kawasan Kebomas, Gresik yang panas,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Kebomas, Jusuf Anshori menambahkan, penanaman sejuta pohon juga mendukung program nasional. Penanaman pohon Tabebuya akan disebar di desa dan kelurahan di Kebomas Gresik.
“Ini merupakan kolaborasi kita laksanakan bersama REI dan paguyuban pengusaha kebomas. Menekan pemansan global dengan banyak menanam pohon untuk produksi oksigen. Sebelumnya di Randuagung Ecopark ditanam pohon Tabebuya,” ujar Jusuf. (aam)
