GresikSatu | Para atlet disabilitas di Gresik mengaku tak pernah dihargai terkait pencapaian yang diperoleh selama memenangkan kompetisi olahraga. Padahal para atlet disabilitas ini membawa nama harum Kabupaten Gresik.
Mirisnya, kalaupun bonus berhasil diraih, nilainya tidak sama dengan bonus para atlet non disabiltas. Untuk itu, para atlet disabilitas yang tergabung dalam National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Gresik, mengunjungi kantor dewan.
Disana mereka wadul terkait ketidakadilan ini. Apalagi mereka mengaku, sudah melakukan berbagai upaya termasuk berkirim surat ke Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Parekrafbudpora) Gresik.
Surat tersebut berisi permohonan agar bonus bagi atlet disabilitas diperlakukan setara dengan atlet non-disabilitas.
Ketua NPCI Gresik Andri Bagus Sugiarto mengatakan, para atlet disabilitas menempati peringkat kelima dalam ajang Pekan Paralimpik Provinsi Jawa Timur II (PEPARPROV II Jatim) 2024 di Surabaya beberapa waktu lalu.
“Meskipun telah mengharumkan nama daerah, sering kali tidak mendapatkan penghargaan yang setara dengan atlet non-disabilitas,” katanya, jumat (6/12/2024).
Selama ini, bonus yang diterima oleh atlet disabilitas jauh dari harapan. Contohnya, atlet kebanggaan Gresik Maulana Rifqi Yavianda yang meraih prestasi di ajang internasional hanya mendapatkan bonus sebesar Rp2 juta, sebuah angka yang dirasa sangat tidak sebanding dengan perjuangan mereka di lapangan.
“Kami hanya meminta keadilan. Atlet disabilitas juga berjuang keras dan membawa nama Gresik ke level yang lebih tinggi, namun selama ini reward yang mereka terima sangat tidak memadai,” tambahnya.
NPCI Gresik mengusulkan agar pemberian bonus dilakukan secara lebih adil, dengan rincian Rp30 juta untuk medali emas, Rp20 juta untuk medali perak, dan Rp15 juta untuk medali perunggu, baik untuk atlet maupun ofisial yang mendampingi.
Usulan ini dianggap penting untuk menyeimbangkan perlakuan antara atlet disabilitas dan non-disabilitas, serta mendorong peningkatan pembinaan jangka panjang bagi atlet disabilitas.
Ketua DPRD Gresik, M Syahrul Munir, menyambut baik aspirasi yang disampaikan NPCI Gresik. Ia menegaskan pentingnya memberikan perhatian lebih kepada atlet disabilitas yang telah berjuang keras demi mengharumkan nama daerah.
“Kita tidak boleh mengabaikan kebutuhan atlet disabilitas. Mereka pantas mendapatkan penghargaan yang setara dengan atlet lainnya,” ujar Syahrul.
Syahrul juga mengungkapkan bahwa pemberian bonus kepada atlet disabilitas sudah masuk dalam rencana anggaran APBD 2025. Ia berharap, dengan adanya anggaran tersebut, penghargaan yang lebih layak dapat segera diberikan kepada atlet disabilitas.
“Kami akan pastikan anggaran ini terealisasi agar tidak ada lagi kesenjangan penghargaan,” tandasnya.