Banjir Kali Lamong Rendam Sekolah di Benjeng Gresik Siswa Diliburkan

GresikSatu | Banjir luapan Kali Lamong kembali merendam wilayah Kecamatan Benjeng, Gresik, Selasa (25/2/2025). Akibatnya, aktivitas belajar di beberapa sekolah terganggu, termasuk di UPT SDN 99 Gresik, Desa Deliksumber, yang terpaksa meliburkan seluruh siswanya.

Terpantau, sejak Selasa (25/2/2025) kemarin, air mulai naik hingga menggenangi halaman dan ruang kelas dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa.

Kepala UPT SDN 99 Gresik, Martini, mengatakan bahwa pihak sekolah sudah menerima laporan banjir sejak waktu Subuh. Banyak wali murid yang lebih dulu mengabarkan ketidakhadiran anak-anak mereka ke sekolah.

“Kami akhirnya memutuskan untuk meliburkan sekolah dan menggantinya dengan pembelajaran daring dari rumah, mulai dari kelas I hingga kelas VI,” ujar Martini saat dikonfirmasi.

Ia menjelaskan, seluruh ruang kelas di sekolahnya tergenang air, termasuk salah satu bangunan yang baru saja direnovasi dengan ketinggian lebih tinggi. Meski sudah ditinggikan, bangunan itu tetap tidak mampu menghindari luapan air yang masuk.

“Setiap tahun sekolah ini memang langganan banjir. Tergantung kondisi debit air dan curah hujan. Setelah air surut, kami juga harus membersihkan lumpur yang tersisa di ruang kelas,” imbuhnya.

Baca juga:  Puting Beliung Terjang 21 Rumah Rusak di Benjeng Gresik, 1 Warga Terluka

Ribuan Rumah dan Sawah Terendam

Banjir yang terjadi tidak hanya berdampak pada sekolah, tetapi juga merendam ribuan rumah, jalan, dan lahan pertanian di beberapa desa di Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik per pukul 17.00 WIB, di Kecamatan Benjeng, banjir merendam 2.240 rumah, 417 hektar sawah, serta ribuan meter jalan desa dan lingkungan dengan ketinggian air berkisar antara 20 cm hingga 100 cm.

Wilayah yang terdampak di Benjeng meliputi:

  1. Desa Lundo: 274 rumah terdampak, 97 hektar sawah terendam, fasilitas umum seperti pustu, sekolah, balai desa, makam, dan masjid juga ikut tergenang.
  2. Desa Sedapurklagen: 34 rumah terdampak, 50 hektar sawah terendam, dengan ketinggian air 20 – 30 cm.
  3. Desa Deliksumber: 500 rumah terdampak, 120 hektar sawah terendam, serta beberapa fasilitas umum ikut terendam dengan ketinggian air mencapai 100 cm.
  4. Desa Kedungrukem: 732 rumah terdampak, 50 hektar sawah terendam, serta fasilitas umum seperti pustu, sekolah, balai desa, makam, dan masjid ikut terendam dengan ketinggian air 20 – 60 cm.
  5. Desa Munggugianti: 700 rumah terdampak, 100 hektar sawah terendam, serta debit air mencapai 30 – 70 cm hingga ke lapangan desa.
Baca juga:  Banjir Rob Kembali Terjadi di  Desa Banyuwangi, Begini Peringatan BPBD Gresik 

Sementara itu, di Kecamatan Balongpanggang, beberapa desa yang terdampak antara lain Desa Sekarputih, Wotansari, Banjar Agung, Karang Semanding, dan Pucung.

Ketinggian air di wilayah ini bervariasi antara 10 cm hingga 60 cm, dengan beberapa titik yang sudah mengalami penurunan genangan secara perlahan.

BPBD Gresik terus melakukan pemantauan dan koordinasi untuk penanganan banjir. Warga yang terdampak diimbau tetap waspada, terutama dengan potensi curah hujan yang masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler