Banjir Luapan Bengawan Solo, Ratusan Rumah di Tiga Kecamatan Gresik Utara Tergenang

GresikSatu | Banjir akibat luapan Bengawan Solo melanda wilayah Gresik Utara. Air merendam ratusan rumah di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Bungah, Dukun, dan Manyar, dengan total 234 rumah terdampak.

Dari tiga kecamatan tersebut, wilayah terdampak paling parah berada di Kecamatan Bungah, khususnya di Desa Bungah.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, air mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 08.00 WIB.

Di desa ini, lima dusun mengalami genangan dengan ketinggian air bervariasi antara 20 cm hingga 70 cm.

Dampak Banjir di Kecamatan Bungah:

  • Dusun Nongkokerep: 30 rumah terendam, fasilitas umum terdampak meliputi 1 masjid (Muhajirin) dan 1 sekolah.
  • Dusun Bungah: 40 rumah terendam, fasilitas umum terdampak 1 pondok pesantren (Qomaruddin), serta jalan lingkungan sepanjang 300 meter tergenang.
  • Dusun Kaliwot: 40 rumah terendam, terdampak 1 langgar/musholla, serta jalan lingkungan 300 meter tergenang.
  • Dusun Dukuh: 35 rumah terendam, jalan lingkungan sepanjang 250 meter tergenang, serta terdampak 1 sekolah PAUD.
  • Dusun Karangpoh: 55 rumah terendam, 1 langgar/musholla terdampak, jalan lingkungan sepanjang 500 meter tergenang, dengan ketinggian air antara 20 cm hingga 70 cm.
Baca juga:  Waduk Wotan Panceng Jebol, Ratusan Rumah Terendam

Selain itu, di Desa Sukowati, lima rumah tergenang dengan ketinggian air 10 cm hingga 30 cm, sementara di Desa Mojopuro Wetan terdapat 11 rumah terdampak dengan ketinggian air 20 cm hingga 30 cm. Masjid di desa ini juga turut tergenang.

Sementara di Kecamatan Dukun, banjir merendam Desa Madumulyorejo dan Desa Jrebeng. Di Desa Madumulyorejo, delapan rumah terdampak dengan ketinggian air 20 cm hingga 30 cm, serta jalan lingkungan sepanjang 100 meter terendam hingga 35 cm. Sedangkan di Desa Jrebeng, tujuh rumah tergenang dengan ketinggian air 10 cm hingga 20 cm.

Di Kecamatan Manyar, banjir merendam tiga rumah di bantaran sungai Desa Sembayat dengan ketinggian air 20 cm hingga 30 cm. Jalan lingkungan juga ikut tergenang dengan ketinggian 5 cm hingga 10 cm. Warga di desa ini telah membuat tanggul penahan air untuk mencegah banjir meluas.

Baca juga:  Pemuda Bawean yang Mencuri Motor di Gresik, Baru Dua Minggu Keluar Penjara

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Gresik, Sukardi, menyampaikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk menangani banjir ini.

“Kami berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo, BPBD Jawa Timur, serta relawan desa dan pemerintah setempat. Termasuk dengan DPUTR Kabupaten Gresik untuk penanganan lanjutan,” ungkapnya, Jumat (28/2/2025).

BPBD Gresik juga telah mengerahkan personel serta mendistribusikan peralatan dan logistik ke lokasi terdampak. Selain itu, upaya evakuasi warga terus dilakukan di daerah yang paling parah terdampak banjir.

“Petugas mengevakuasi warga ke rumah saudara menggunakan perahu di Desa Bungah,” pungkasnya.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler