GresikSatu | Banjir akibat luapan Kali Lamong merendam sejumlah desa di Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng, Gresik. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat, total ada 11 desa terdampak banjir di dua kecamatan tersebut.
Di Kecamatan Balongpanggang, banjir melanda delapan desa, yakni Jombangdelik, Ngampel, Dapet, Wotansari, Pucung, Sekarputih, Banjaragung, dan Karangsemanding.
Beberapa titik mengalami genangan cukup tinggi, seperti di Desa Wotansari, di mana jalan poros sepanjang 800 meter tergenang dengan ketinggian air 30-50 cm, sementara jalan lingkungan sepanjang 2.000 meter terendam air setinggi 30-90 cm.
“Sebanyak 232 rumah, fasilitas umum seperti makam, serta SDN 143 Gresik juga tergenang,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Gresik, Sukardi, Selasa (25/2/2025).
Di Desa Ngampel, air mulai surut, namun masih ada genangan di jalan lingkungan dengan ketinggian 10-15 cm. BPBD Gresik juga menerjunkan perahu untuk membantu evakuasi warga di beberapa lokasi terdampak.
Sementara itu, di Kecamatan Benjeng, banjir mulai masuk ke Desa Deliksumber, Lundo, dan Sedapurklagen.
Selain luapan Kali Lamong, banjir akibat luapan Kali Surabaya juga berdampak di Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo. Sedangkan di Desa Cangkir dan Sumput (Kecamatan Driyorejo), serta Desa Wringinanom (Kecamatan Wringinanom), genangan terjadi akibat curah hujan tinggi.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, F X Driatmiko Herlambang, menambahkan bahwa beberapa desa mengalami dampak cukup parah, seperti Wotansari, Karangsemanding, dan Sekarputih.
“Di Dusun Jedong, Desa Sekarputih, warga bahkan mendirikan dapur umum mandiri untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
BPBD Gresik terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak terkait untuk menangani dampak banjir ini.