GresikSatu | Jalan Raya Bringkang–Menganti di Kabupaten Gresik kembali mengalami kerusakan serius. Sisi badan jalan ambrol setelah diguyur hujan deras pada Sabtu (31/5/2025). Padahal, jalan tersebut baru saja selesai diperbaiki kurang dari satu tahun lalu.
Kerusakan berupa lubang besar dengan lebar sekitar satu meter dan panjang lima meter tampak menganga di tepi jalan. Kondisi ini membuat arus lalu lintas terganggu dan membahayakan pengendara yang melintas.
Beberapa pengendara yang lewat tampak berhenti sejenak untuk mengabadikan kondisi jalan dengan ponsel mereka. Warga sekitar pun turut khawatir, mengingat jalan tersebut termasuk jalur padat kendaraan.
“Lebarnya kira-kira satu meter dan panjangnya lima meter. Bahaya sekali kalau pengendara tidak waspada,” ujar Malikus, warga sekitar, Senin (2/6/2025).
Menurutnya, kerusakan ini paling parah. Setiap kali hujan deras turun, air dari saluran di tepi jalan kerap meluap dan menggerus bagian bahu jalan.
Prihatin terhadap kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi turut angkat bicara. Ia menyayangkan kerusakan jalan yang baru diperbaiki belum genap satu tahun.
“Belum genap satu tahun jalan ini diperbaiki, tapi sekarang sudah ambrol. Ini jelas menunjukkan kualitas pekerjaan yang patut dipertanyakan,” ungkap Hamdi.
Ia menduga salah satu penyebab utama kerusakan adalah sistem drainase yang tidak maksimal. Banyak rumah warga di sekitar jalan tersebut masih menggunakan saluran air lama yang tidak tersambung ke jaringan pembuangan utama.
“Sebagian besar saluran air masih pakai sistem lama dan tidak semua saluran airnya tersambung langsung ke pembuangan besar. Akibatnya air justru menggerus tepi jalan,” jelas politisi PKB itu.
Selain itu, ia menyoroti keberadaan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang tidak mampu menahan tekanan air saat hujan lebat. Menurutnya, kondisi ini mempercepat kerusakan pada lapisan bawah jalan.
“Kalau TPT-nya tidak kuat, air hujan yang deras akan langsung menggerus lapisan bawah jalan. Ini yang membuat jalan mudah ambrol,” tambahnya.
Hamdi pun mendesak agar dinas terkait segera turun tangan untuk memperbaiki dan melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kualitas infrastruktur di kawasan Bringkang–Menganti. Ia juga mengingatkan pentingnya pembangunan fasilitas penunjang seperti kolam retensi, terutama di kawasan permukiman yang terus berkembang.
“Kolam retensi itu penting untuk menampung air sebelum dialirkan ke saluran pembuangan. Kalau tidak ada, air hujan langsung menuju jalan dan akhirnya merusak jalan,” tegasnya.