GresikSatu I Puluhan siswa disabilitas dari SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik mengikuti workshop melukis songkok yang diadakan komunitas PowerArt di salah satu cafe, Minggu (12/12/2021). Workshop ini bertujuan untuk pembelajaran untuk penyaluran bakat kreatifitas penyandang disabilitas untuk bisa mandiri.
Keterbatasan fisik tidak menyurutkan tekad puluhan siswa untuk mengikuti acara tersebut, terlihat mereka sangat antusias melihat arahan dari pemateri yang memberikan contoh saat melukis songkok.
Kepala SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik, Dede Idawati mengatakan dengan workshop melukis songkok diharapkan siswa didik disabilitas mampu berkreasi setelah selesai sekolah. Juga nantinya bisa mandiri karena sudah memiliki keterampilan..
“Workshop ini agar siswa bisa mandiri, memiliki keterampilan yang bisa diandalkan ketika keluar dari SLB sehingga tidak harus mencari pekerjaanluar rumah. Dengan keahlian melukis songkok secara tidak langsung mereka menjadi bagian pendukung program Gresik Kota Santri,” ucapnya.
Dede berharap masyarakat Gresik khususnya dan Indonesia pada umumnya menghargai penyandang disabilitas terutama menghargai hasil yang di hasilkan siswa disabilitas dan segala keterampilan yang dihasilkan.
“Kami berharap untuk masyarakat Gresik dan khususnya Indonesia agar menghargai karya siswa dan penyandang disabilitas dengan segala keterampilan yang dihasilkan oleh mereka,”ucapnya.
Salah satu siswa SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik, kelas 12 SMA LB, Rico Fahrudin Adi Wahyudi mengatakan, sangat suka dengan workshop melukis ini. Sebelumnya ia juga bisa sablon dan desain dan untuk saat ini langsung melukis di media songkok.
“Ini menjadi pengalaman baru saya. Dan saya suka dengan melukis songkok ini dan bisa menambah kreativitas baru dan melukis tidak hanya di media kanvas sekarang tapi sudah di kembangkan lagi dan banyak media sebagai tempat untuk melukis,” jelasnya.
Sementara itu ketua pameran dari komunitas powerat Gresik, Muhammad Dimas Bagus mengatakan melukis dengan songkok ini untuk mengembangkan kreativitas bagi mereka. Tujuannya untuk teman – teman dari disabilitas tidak dianggap remeh dan juga mampu berkarya.
“Tujuannya agar teman – teman dari disabilitas tidak dianggap remeh dan mempunyai kreatifitas, melukis songkok satu diantaranya untuk bisa berkarya. Ada 14 peserta dari siswa SLB Kemala Bhayangkari,” kata Dimas. (tbk)