GresikSatu | Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik tengah merancang rencana besar untuk meningkatkan layanan pelabuhan dengan membangun Pusat Integrasi Data Maritim.
Langkah ini didasari hasil studi banding yang dilakukan tim KSOP Gresik ke KSOP Utama Makassar, yang telah lebih dulu mengimplementasikan pusat kendali maritim dengan fasilitas yang mumpuni.
Dalam kunjungan ke KSOP Makassar, tim KSOP Gresik, yang terdiri dari Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Gresik Capt Mochamad Firmawan, Petugas Kesyahbandaran Slamet Ariyanto, Penyusun Rencana Induk Catur Stiawan, dan Petugas Pendaftaran Kapal Agus Suwanto.
Para pejabat KSOP Gresik itu mempelajari secara langsung operasional Maritime Coordination Center (MCC) dan Ruang Kendali Tim di sana. Fasilitas ini menjadikan KSOP Makassar untuk memantau arus keluar masuk kapal dengan lebih terintegrasi dan efisien.
Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli (KBPP) KSOP Gresik, Capt Mochamad Firmawan mengatakan studi banding ini, bagian dari menindaklanjuti Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2024 tentang pedoman penyelenggaraan penyiaran informasi Keselamatan Pelayaran (Maritime Safety Information/MSI) dan Surat Edaran Jenderal Perhubungan Laut Nomor: SE-DJPL 8 Tahun 2024 tentang Standarisasi Pelayanan Pelabuhan.
“Kebetulan di KSOP Makassar sudah melakukan standarisasi layanan tersebut. Kami lakukan studi banding (Brenchmarking), melihat dan mempelajari Ruang Kendali Super Tim atau disebut sebagai miniatur Maritime Coordination Center (MCC),” ucapnya, Jumat (8/11/2024).
Nantinya, dari study banding ini, KSOP Gresik juga berencana membangun MC atau ruang pusat integrasi data maritim. Dari ruangan tersebut, ada fasilitas pelayaran. Termasuk aktivitas keluar masuk kapal di beberapa pelabuhan Gresik.
“Kapal-kapal yang beroperasi di pelabuhan Gresik maupun pelabuhan milik perusahaan atau Pelabuhan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di beberapa perusahaan di Gresik,” ujarnya.