Belum Ada Bantuan Datang, Warga Gotong Royong Bersihkan Banjir dan Longsor di Bawean 

GresikSatu | Dua hari bencana banjir dan longsor di Pulau Bawean sejak kemarin, Kamis (2/3/2023) masih menyisahkan pekerjaan rumah. Setelah hujan mulai surut warga bergotong royong sendiri membersihkan material lumpur banjir dan longsor.

Seperti di Desa Daun, sejak pagi masyarakat disana bergotong royong di Dusun Daun Timur, area hilir desa setempat yang terdampak banjir. Gotong royong ini dikarebakan karena bantuan tak kunjung dating.

“Kami gotong-royong sendiri, dibantu Pemdes memberikan konsumsi nasi kepada warga,” ucap warga Dusun Daun Timur Saufam Mujib.

Menurut dia, di Daun Timur, ada tujuh rumah yang rusak. Tiga rumah diantaranya roboh.

Hal yang sama di Desa Balik Terus, pihak Pemdes bersama Forkopimcam juga melakukan gotong-royong, tanpa bantuan apapun dari Pemerintah Daerah.

“Sementara ini belum ada bantuan dari pemerintah kabupaten,” ucap Kades Balik Terus Abd Aziz, Jum’at (3/3/2023).

Di Desa tersebut, lanjut Aziz ada sekitar 50 rumah terdampak longsor di satu dusun Songai Teros Deje Desa setempat. Namun yang paling parah dua rumah di dusun tersebut.

“Dua rumah rata dengan tanah akibat longsor, bahkan sudah tidak bisa ditempati lagi dan penghuninya trauma karena dekat sekali dengan are gunung yang longsor,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan membangunkan rumah melaui program bedah rumah, di rumah warga yang terdampak longsor yang sangat parah.

“Dari sekian bencana, anggaran desa tidak mencukupi tanpa bantuan dari Pemda Gresik,” tuturnya.

Saat ini, bantuan yang diharapkan warga sembako dan pembangunan infrastruktur oleh Pemda. Mengingat selain rumah longsor di desa setempat juga beberapa fasilitas jalan dan jembatan rusak.

“Ada tiga jembatan yang putus, dan akses jalan poros desa putus total di Dusun Manggureben. Mobil saya juga tidak bisa keluar desa,” jelasnya.

Untuk sementara ini, dari dua runah yang sudah rata akibat lingsor. Satu keluarga yang kurang mampu, dievakuasi ke rumah kosong kerabat saudara.

“Tidak ada bantuan sama sekali ke kami, kemarin gotong royong memungut barang berharga yang diambil. Termasuk padi. Juga jalan yang dipenuhi lumpur sudah bisa dilewati,” tambahnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Kades Gunungteguh Haris. Di Desanya ada 27 rumah terdampak longsor. Warga setempat juga melakukan gotong royong di beberapa rumah dan jalan yang terdampak.

“Semua rumah yang terdampak longsor tidak roboh, rata-rata rusak sebagian saja. Seperti, beberapa perabotan rumah ada yang hilang dan rusak imbas banjir dan longsor.

Masyarakat bersama Pemdes swadaya dan memberikan bantuan makanan minuman untuk warga yang bergotong royong,”paparnya.

“Empat rumah mengalami retak di bagian dapur di Desa Sungairujing. Tadi warga sudah gotong royong, termasuk di area longsor sekolah yang menutup akses Jalan Lingkar Bawean (JLB),” tambah Kades Sungairujing Zainal Abidin. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres