GresikSatu | Dalam gelaran Job Fair 2025 yang akan diselenggarakan pada 2–3 Juli 2025 di SMA Negeri 1 Driyorejo, Gresik, Disnaker Gresik menghadirkan fasilitas berupa helpdesk khusus untuk menangani kendala teknis para peserta.
Kepala Disnaker Gresik, Zainul Arifin menjelaskan bahwa kehadiran helpdesk ini menjadi salah satu nilai tambah dalam pelaksanaan job fair tahun ini.
Fasilitas ini ditujukan khusus untuk membantu para pencari kerja (pencaker) yang mengalami kesulitan teknis, seperti lupa kata sandi akun Gresik Kerja, belum memiliki akun, atau kesulitan dalam proses verifikasi.
“Ini yang membedakan Job Fair 2025 dengan aplikasi Gresik Kerja. Ada helpdesk yang siap melayani peserta yang mungkin lupa password, belum punya akun, atau ingin tahu status verifikasi. Semua bisa langsung ditangani di lokasi,” jelas Zainul, Senin (30/6/2025).
Sesuai ketentuan, Job Fair 2025 ditujukan khusus untuk warga Kabupaten Gresik. Pendaftaran hanya bisa dilakukan oleh peserta yang memiliki KTP Gresik dan sudah terdaftar dalam sistem Gresik Kerja, yakni platform resmi Disnaker yang terintegrasi dengan layanan pencari kerja dan AK1 (kartu kuning).
Namun demikian, pihaknya menegaskan bahwa bagi warga Gresik yang belum memiliki akun, belum tahu cara verifikasi, atau lupa detail login, tidak perlu khawatir.
“Datang saja ke lokasi job fair, langsung ke bagian helpdesk. Kami siapkan petugas khusus untuk membantu para pencaker menyelesaikan kendala teknis tersebut di tempat,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa sistem informasi ketenagakerjaan di Gresik juga telah diperkuat hingga ke tingkat desa.
“Di desa-desa, perangkat desa juga sudah kita libatkan untuk mendukung program Gresik Kerja. Jadi kalau ada warga yang ingin tahu informasi lowongan kerja hari ini, bisa tanya langsung ke kantor desa. Mereka sudah terkoneksi dengan sistem,” terangnya.
Dengan adanya helpdesk, diharapkan proses pendaftaran maupun pelamaran kerja bisa berjalan lebih lancar dan inklusif.
Disnaker Gresik menargetkan penurunan angka pengangguran terbuka melalui penyelenggaraan job fair yang semakin ramah dan adaptif terhadap kebutuhan pencaker.
“Kami ingin memastikan tidak ada pencaker yang tertinggal hanya karena masalah teknis seperti lupa akun atau belum verifikasi. Semua harus punya kesempatan yang sama untuk melamar,” pungkasnya.