GresikSatu | Kabar duka menyelimuti rombongan calon jemaah haji asal Kabupaten Gresik. Salah satu peserta haji, Umu Sofiyah, wafat di Rumah Sakit Haji Surabaya setelah mengalami kondisi kesehatan yang menurun sesaat sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.
Perempuan asal Desa Jatirembe RT 12 RW 2, Kecamatan Benjeng itu tergabung dalam Kloter 14 Kabupaten Gresik dan merupakan peserta dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) MWCNU Benjeng.
Ia wafat pada Selasa (20/5/2025) pukul 00.55 WIB setelah sempat dirawat intensif di RS Haji.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Gresik, Lulus, membenarkan kabar duka tersebut. Menurutnya, almarhumah mengalami penurunan hemoglobin (HB) secara drastis saat sudah berada di Asrama Haji.
“Bu Umu ngedrop saat di Asrama Haji. Kita rujuk ke RS Haji. Selang dari itu beliau meninggal. Beliau berangkat bersama suaminya, Pak Jefri. Saat ini, Pak Jefri sudah berada di Tanah Suci,” jelas Lulus, Jumat (23/5/2025).
Meskipun telah dinyatakan siap berangkat dan menjalani proses administrasi haji di asrama, Umu Sofiyah tak sempat menjejakkan kaki di Mekkah.
Kemenag Gresik memastikan, karena almarhumah sudah masuk asrama, porsi hajinya tidak bisa dialihkan kepada ahli waris.
Namun, keluarga tetap mendapatkan hak pembatalan senilai biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) sekaligus klaim asuransi dari pihak terkait.
“Jumlahnya senilai Rp 60.955.751 untuk pembatalan Bipih dan Rp 60.955.751 dari asuransi, jadi total dana yang diterima keluarga sekitar Rp 120 juta,” terang Lulus.
Duka serupa juga datang dari calon jemaah haji asal Gresik lainnya. Lu’luul Maknunah, peserta Kloter 75 dari KBIHU Nurul Jannah Petrokimia, meninggal dunia di rumah sebelum sempat masuk Asrama Haji.
“Karena Bu Lu’lu meninggal sebelum pemberangkatan dan belum masuk asrama, maka sesuai regulasi, porsi hajinya masih bisa dialihkan ke ahli waris untuk musim haji berikutnya,” tambah Lulus.