GresikSatu | Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik memberikan apresiasi atas kinerja jajaran Polres Gresik selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.
Kepolisian dinilai berhasil mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), terutama dalam menekan peredaran minuman keras (miras), narkoba, hingga kejahatan jalanan.
Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Ketua MUI Gresik, KH Ainur Rofiq Thoyyib, dalam kegiatan silaturahmi dengan jajaran Polres Gresik, Selasa (8/4/2025). Menurutnya, langkah-langkah kepolisian selama Ramadan patut dipertahankan dan diperkuat pasca bulan puasa.
“Kami mengapresiasi langkah Polres Gresik dalam menjaga situasi tetap kondusif selama Ramadan. Harapannya, upaya ini tidak hanya bersifat musiman, tapi menjadi komitmen berkelanjutan untuk memberantas segala bentuk penyakit masyarakat,” ujarnya.
Pengasuh Ponpes Sahliyah Peganden, Manyar itu menyoroti sejumlah gangguan sosial yang meresahkan masyarakat seperti praktik perjudian, peredaran miras, tawuran antar remaja, hingga kenakalan generasi muda.
Ia pun mendorong Polres Gresik untuk terus menggandeng berbagai unsur masyarakat. Termasuk memperluas cakupan program seperti Jumat Curhat, yang selama ini dinilai efektif menyerap aspirasi warga.
“Polri perlu hadir lebih dekat melalui forum-forum masyarakat. Sosialisasi langsung sangat penting untuk memperkuat sinergi dan memupuk kesadaran kolektif dalam menjaga keamanan bersama,” tambahnya.
Khusus kepada generasi muda, Ainur Rofiq berharap kepolisian bisa menggunakan pendekatan yang lebih kreatif dan humanis. Program yang menyentuh minat dan bakat remaja dinilai menjadi solusi untuk mencegah mereka terjerumus ke dalam aktivitas negatif.
“Sangat penting memberikan ruang yang positif untuk anak-anak muda Gresik. Agar ide dan energi mereka bisa disalurkan dengan baik, menjauh dari miras, narkoba, dan tawuran,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu mengucapkan terima kasih atas dukungan dari MUI Gresik. Ia menyampaikan bahwa selama Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Ramadan, pihaknya berhasil mengungkap 121 kasus dan menangkap 146 tersangka.
“Peredaran miras menjadi yang paling banyak, dengan 49 kasus dan 52 tersangka yang berhasil kami amankan. Mirisnya, banyak ditemukan di area pemukiman dan kawasan industri,” terang Kapolres.
Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan operasi berkala dengan menggandeng instansi terkait. Termasuk melibatkan peran aktif masyarakat dalam pelaporan.
“Kami terbuka menerima laporan dari warga melalui hotline resmi Polres Gresik. Segala informasi yang masuk pasti kami tindaklanjuti demi menjaga kenyamanan bersama,” tegasnya.
AKBP Rovan juga memberi perhatian khusus pada berbagai kasus menonjol seperti premanisme, balap liar, narkoba, dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Menurutnya, selain penindakan tegas, pihaknya akan terus mengedepankan pendekatan yang bersifat edukatif dan preventif.
“Kami ingin program Kepolisian yang humanis terus berjalan, agar masyarakat tidak hanya merasa aman, tapi juga merasa dilibatkan dalam menjaga keamanan lingkungan,” pungkasnya.