GresikSatu | Petani kangkung di Desa Kedung Anyar, Kecamatan Wiringinanom, Kabupaten Gresik patut bangga dengan hasil tanam kali ini. Pasalnya, melalui Project Agrosolution yang digagas Petrokimia Gresik perolehan mereka meningkat drastis. Pendapatan petani dari mengikuti program ini, diperkirakan mencapai puluhan juta sekali panen.
Keberhasilan tersebut, tentu tidak lepas dari peranan Petrokimia Gresik. Perusahaan plat merah itu, berperan dalam menjamin ketersediaan pupuk nonsubsidi. Kemudian menyediakan layanan mobil uji tanah, serta memberikan kawalan pengendalian hama penyakit melalui salah satu anak perusahaannya, yaitu PT Petrosida Gresik.
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih mengatakan, setelah mengikuti project ini, pendapatan petani benih kangkung di Gresik meningkat dari rata-rata Rp17,7 juta/Ha menjadi rata-rata Rp22,3 juta/Ha. Artinya ada penambahan sekitar Rp4,6 juta/Ha, atau 26 persen dari pendapatan rata-rata sebelumnya.
“Persentase peningkatan yang sama (26 persen) juga ditunjukkan dari hasil panen yang meningkat dari 0,955 ton/Ha menjadi 1,207 ton/Ha,” katanya, Rabu (31/8/2022).
Menurutnya, dengan melihat capaian pendapatan petani, project yang dibawa oleh perusahaanya dianggap berhasil. Yakni membantu meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional melalui hasil panen yang melimpah. Ditambah, hasil panen yang optimal menjadi capaian yang sangat berarti untuk membantu meningkatkan pendapatan petani.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
“Hal itu hanya bisa dicapai melalui cara budidaya serta penggunaan teknologi yang tepat. Disinilah kita mengambil peran melalui project ini,” ujar Digna.
Digna juga menjelaskan, program ini mendapat dukungan dari BNI sebagai penyedia modal melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dimana, pera petani bisa mengajukan bantuan permodalan dari Petrokimia Gresik melalui program Mangga Makmur.
“Sebagai informasi, Mangga Makmur merupakan pembiayaan dari TJSL Petrokimia Gresik khusus kepada petani peserta Project Agrosolution yang digunakan untuk biaya budidaya dan pembelian pupuk nonsubsidi serta pestisida Petrokimia Gresik,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Eko Anindito Putro menilai bahwa Project Agrosolution ini merupakan solusi bagi masalah pertanian yang selama ini muncul, khususnya terkait ketersediaan pupuk. Dalam program kalini pihaknya mengapresiasi kepada Petrokimia Gresik yang telah memberikan pendampingan terhadap petani kangkung di Kecamatan Wiringinanom.
“Program ini menawarkan solusi alternatif atau substitusi pupuk ZA dan SP-36 yang saat ini tidak lagi disubsidi pemerintah, yakni melalui pupuk non subsidi Petro ZA Plus dan Phosgreen. Sehingga petani bisa melakukan budidaya dengan optimal tanpa adanya keterlambatan dalam pemupukan,” tandasnya. (aam)