GresikSatu | Aktivitas belajar mengajar di Upt SMPN 1 Gresik, sempat terganggu. Lantaran seorang tukang yang melakukan renovasi gedung sekolah menemukan bekas sisik kulit ular di area tersebut.
Sontak penemuan itu membuat heboh satu sekolah. Apalagi saat petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Gresik, melakukan penelusuran adanya sarang ular piton di gudang tersebut.
Benar saja, saat petugas melakukan pengecekan, ditemukan ular jenis piton dengan panjang 3 meter. Belum diketahui berapa lama ular piton itu mulai bersarang di gudang sekolah tersebut. Atas tindakan petugas, ular berhasil dievakuasi.
Kepala DPKP Gresik Suyono, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (1/10/2024). Laporan tersebut sebagai langkah untuk mengantisipasi potensi terjadinya bahaya bagi siswa-siswi di sekolah.
“Kami langsung terjunkan tim rescue dari Damkar Pos Kota, dengan berjumlah enam anggota langsung menuju lokasi kejadian,” ujarnya.
Para petugas dari Damkar Pos Kota membawa perlengkapan lengkap beserta Alat Pelindung Diri. Tidak ketinggalan, satu unit mobil dinas dikerahkan menuju ke lokasi kejadian, tepatnya di SMPN 1 Gresik.
Setiba di lokasi, tim rescue Damkar Gresik langsung menyisir lokasi awal ditemukannya bekas sisik ular tersebut.
Diketahui, bekas sisik ular pertama kali ditemukan di sela-sela tumpukan genteng di samping ruangan pojok belakang sekolah.
Tim rescue Damkar Gresik sempat kesulitan untuk mencari keberadaan ular di antara tumpukan genteng. Kondisi ruang yang cukup sempit juga membuat tim rescue Damkar Gresik makin kesulitan.
Berkat kerja sama dan perjuangan dalam proses penyisirian, tim rescue Damkar Gresik akhirnya berhasil menemukan ular tersebut.
“Anggota kita butuh waktu sekitar 2,5 jam untuk menangkap dan mengamankan ular piton,” papar Mantan Camat Cerme itu.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Gresik, Beri Avita Prasetiya berterima kasih atas respon cepat tim Damkar Gresik.
“Sehingga bisa menangkap ular piton di sekolah kami. Cepat datang, tanggap, tuntas, dan bisa menangkap ular piton yang sangat membahayakan bagi peserta didik kami,” tuturnya.