Bupati Gresik Ajak Daerah Sekitar Bangun Transportasi Terpadu

GresikSatu | Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menegaskan pentingnya sinergi antar kabupaten/kota di wilayah Gerbangkertasusila untuk mendorong pembangunan transportasi terpadu, pengelolaan limbah modern, serta peningkatan konektivitas ekonomi.

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Paripurna DPRD Gresik yang membahas visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Gresik periode 2025-2030, Senin (3/3/2025).

“Hari ini kami mengundang kabupaten/kota sekitar agar bisa bersinergi dalam rangka mewujudkan program pembangunan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Pengembangan Transportasi Terpadu

Bupati Gresik mengajak seluruh kepala daerah di wilayah Gerbangkertasusila untuk berkolaborasi dalam pengembangan sarana transportasi terpadu. Salah satu inisiatif utama adalah pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) yang menghubungkan Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto.

“Mari berkolaborasi dalam rangka pengembangan sarana transportasi terpadu yang mampu menghubungkan Gresik dan kota-kota sekitarnya. Ini akan menjadi langkah strategis dalam mewujudkan sistem transportasi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, ia juga mengajak Wali Kota Surabaya untuk mendukung peningkatan konektivitas di wilayah Gresik Selatan melalui integrasi infrastruktur jalan serta pemanfaatan angkutan feeder yang melayani masyarakat di perbatasan Gresik dan Surabaya.

Baca juga:  Kompetisi Berhenti, Gresik United Berani Kontrak Dua Pemain Muda Persebaya

Pengelolaan Limbah dan Lingkungan

Dalam bidang lingkungan, Bupati Gresik mengajak Bupati Mojokerto untuk bersinergi dalam pemrosesan limbah dan sampah domestik menggunakan teknologi modern. Pemkab Gresik saat ini tengah membangun Instalasi Pengelolaan Limbah Terpadu (IPLT) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Belahan Rejo, Kecamatan Kedamean, yang mampu menghasilkan bahan bakar pengganti.

“Langkah ini menjadi bagian dari solusi dalam pengelolaan sampah dan limbah agar lebih efektif serta bernilai guna bagi masyarakat,” ujarnya.

Bupati Gresik juga menyoroti masalah banjir akibat Kali Surabaya dan Kali Lamong, yang memerlukan solusi kolaboratif dengan pemerintah provinsi. Ia mengajukan permohonan kepada Gubernur Jawa Timur agar penanganan banjir Kali Lamong mendapat dukungan pendanaan dari Pemerintah Provinsi.

Kolaborasi Ekonomi dan Sosial

Dalam sektor ekonomi, hubungan antara Gresik dan Pulau Madura yang semakin erat dengan adanya Jembatan Suramadu diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi di bidang perikanan. Pemkab Gresik berharap adanya sinergi dalam pengelolaan sumber daya perikanan serta peningkatan kesejahteraan para nelayan di kedua wilayah.

Baca juga:  Pemuda di Duduksampeyan Gresik Kompak Tolak Kotak Kosong di Pilkada Gresik 2024

Selain itu, kerja sama dengan Lamongan juga menjadi fokus utama, mengingat kesamaan potensi ekonomi, budaya, dan sejarah. Bupati Gresik menekankan pentingnya penanganan kawasan kumuh di perbatasan Gresik Utara dan Paciran, penguatan konektivitas transportasi, serta pemanfaatan sumber daya air dari Sungai Bengawan Solo untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kita tuntaskan penanganan kawasan kumuh dan perkuat kerja sama agar masyarakat semakin sejahtera,” tegasnya.

Sinergi untuk Masa Depan

Dengan semangat kolaborasi dan sinergi antar daerah, Bupati Gresik optimis bahwa pembangunan berkelanjutan di wilayah Gerbangkertasusila dapat terwujud demi kesejahteraan masyarakat secara luas.

“Sinergi antar daerah menjadi kunci keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan kerja sama yang solid, kita bisa menciptakan wilayah yang lebih maju, nyaman, dan sejahtera,” pungkasnya.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler