GresikSatu | Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik memberikan sejumlah penghargaan kepada petugas kebersihan yang telah mengabdikan dirinya lebih dari 20 tahun dalam acara Nawakarsa Award: Gresik Lestari 2024, Rabu (10/7/2024).
Pemberian penghargaan tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi sekaligus hadiah dan ucapan terima kasih dari Pemkab atas kinerja mereka selama ini.
Nawakarsa Award Gresik Lestari, merupakan ajang penghargaan kepada individu, kelompok, dan perusahaan yang telah menunjukkan kepedulian dan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan di wilayah Kabupaten Gresik.
Inisiasi ini, menurut Bupati Gresik Fandi Akmad Yani alias Gus Yani merupakan upaya dalam meneguhkan sinergi dari pemerintah, masyarakat, dan industri dalam upaya bersama-sama melestarikan lingkungan.
“Pelestarian lingkungan ini membutuhkan komitmen bersama, bagaimana langkah kita dalam menjaga kelestarian lingkungan di daerah. Melalui Nawakarsa Award Gresik Lestari ini, mudah-mudahan menjadi spirit bersama dalam satu ekosistem (industri, masyarakat, pemerintah) untuk terus memperhatikan isu lingkungan yang ada di sekitar,” ungkapnya.
Total ada sebanyak 3 petugas DLH dengan masa bakti terlama. Diantaranya petugas kebersihan Wadi dengan pengabdian 25 tahun, petugas pertamanan Wawan Setiawan dengan pengabdian 25 tahun, dan petugas alat berat TPA Sukoco dengan masa pengabdian 22 tahun.
“Tanpa kerja keras mereka, warna Kota Gresik tentu tidak akan seindah yang kita lihat setiap hari. Terimakasih atas pengabdiannya,” ucapnya.
Dikatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Gresik telah melakukan upaya-upaya nyata dalam pelestarian lingkungan. Salah satunya adalah kerja sama dengan PLN Indonesia dalam penyediaan sumber energi yang ramah lingkungan di Kantor Bupati Gresik.
“Ini sudah berjalan, dan ini adalah bentuk komitmen kita dalam pelestarian lingkungan dengan penggunaan energi terbarukan. Dengan penggunaan energi terbarukan, Pemerintah Kabupaten Gresik turut mengambil peran dalam pengurangan emisi karbon dengan tidak menggunakan listrik bersumber dari bahan bakar fosil,” terangnya.
Stigma Kota Industri yang linier dengan polusi juga berupaya dipatahkan dengan upaya pelestarian lingkungan dengan penanaman magrove pada Kawasan Ekonomi Esensial (KEE) di Ujungpangkah, serta upaya controling.
Disamping itu, keseriusan Pemerintah Kabupaten Gresik dalam pelestarian lingkungan juga terlihat dari adanya titik-titik Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di berbagai wilayah.
“Jangan salah, kita dikenal sebagai Kota Industri tapi luar biasanya kita terus menjaga kelestarian lingkungan kita dan memiliki hutan mangrove di KEE,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Sri Subaidah menuturkan bahwa Nawakarsa Award: Gresik Lestari merupakan puncak dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
“DLH telah melakukan berbagai kegiatan baik dalam bentuk aksi maupun kampanye lewat media. Kami menggelar kompetisi kampung Gresik berseri, lomba konten lingkungan hidup, gerakan aksi bersih lingkungan di seluruh Gresik, dan puncaknya hari ini Nawakarsa Award Gresik Lestari,” terang Sri Subaidah.
Dalam ajang penghargaan ini, juga diberikan penghargaan kepada 19 perusahaan juara kompetisi Brilian kategori gold dan silver, 3 kampung gresik BARU (Bersih, Asri, Rindang, dan Unggul), 4 perusahaan Proklim, 4 kampung zero waste, serta 5 sekolah zero waste.
Komitmen bersama program perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Gresik semakin diperkuat dengan launching aplikasi Brilian (Bina Industri Ramah Lingkungan).