Bupati Gresik Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil PT Hailiang di Kawasan KEK

GresikSatu | Bupati Gresik, Fandi Ahmad Yani, melakukan pelepasan ekspor resmi untuk 36,28 ton copper foil yang diproduksi oleh PT Hailiang Nova Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated  Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik

Acara yang berlangsung di fasilitas produksi PT Hailiang ini menandai pencapaian signifikan dalam industri manufaktur dan perdagangan internasional bagi daerah tersebut.

Copper foil, yang merupakan material esensial dalam industri elektronik dan otomotif, kini telah menjadi salah satu produk unggulan dari kawasan industri di Gresik.

Pelepasan ekspor ini tidak hanya menegaskan posisi PT Hailiang sebagai pelopor dalam sektor ini, tetapi juga menyoroti kemajuan kawasan industri Gresik yang terus berkembang.

Bupati Fandi Ahmad Yani menyampaikan apresiasi tinggi terhadap PT Hailiang dan seluruh pihak yang terlibat dalam proses produksi dan ekspor. 

Ia menyebut, hal ini adalah langkah besar bagi dan bukti nyata dari potensi serta daya saing produk lokal yang bisa bersaing di pasar global.

Baca juga:  Raih Prestasi Gemilang, SIG Terima Penghargaan PROPER Emas dari KLHK

“PT Hailiang salah satu bentuk hilirisasi dari supporting PT Freeport Indonesia. Pemerintah Kabupaten Gresik juga memberikan jaminan menjaga ekosistem investasi. Di dukung dengan lingkungan produksi yang aman dan kondusif maka akan membawa manfaat khususnya penyerapan tenaga kerja lokal,” ungkapnya, Jum’at (13/9/2024).

Bupati Gresik yang akrab disapa Gus Yani itu mengatakan, produk tersebut akan diekspor ke china dan berharap bisa konsisten dan lancar.

Diketahui, Hingga Smelter beroperasi, yang nantinya akan diresmikan langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Hilirisasi dari PT Freeport Indonesia ini harus terus dilakukan. Karena Gresik menjadi investasi dunia, tentunya harus membawa manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Gresik

“Salah satunya melakukan penyerapan tenaga lokal. Karena adanya industri di KEK menjadi harapan masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan,” tuturnya.

Ia berharap, tahun 2025 kedepan, putra putri daerah bisa bekerja dan tingkat pengangguran di Gresik akan menurun.

Baca juga:  Peduli Pendidikan, Jayaboard Renovasi SDN 44 Gresik

Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan melakukan pendampingan melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) melihat potensi kesempatan kerja. Pelatihan-pelatihan ini akan 

diberikan kepada anak anak muda di Gresik sesuai kebutuhan atau skill untuk menciptakan SDM yang unggul dan berkualitas. 

“Dengan adanya KEK anak muda di Gresik harus menyiapkan mental yang kuat, punya keahlian yang unggul, keterampilan dan bahasa yang cukup membantu. Pemerintah dan perusahaan harus berkolaborasi dan punya sikap peduli untuk bersama sama memberikan manfaat kepada masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Bea dan Cukai Gresik Wahjudi Adrijianto menyampaikan sejak Groundbreaking pada 20 Juni 2023, nilai tambah serta untuk pemenuhan kebutuhan industri diperkirakan semakin meningkat. 

“Alhamdulillah nilai ekspor sudah mencapai 38,4 milliar. Kali ini merupakan ekspor keenam kalinya 2 kontainer dengan nilai 5,9 milliar. Ini harus memacu industri lain yang ada di kawasan JIIPE atau KEK Gresik,” tandasnya.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler