Cegah Kepunahan, Siswa di Bawean Gresik Diberikan Edukasi Konservasi Penyu

GresikSatu | Perkumpulan Konservasi Bawean bersama Masyarakat Adat Bawean (MAB), para guru, serta UPT SDN 385 Gresik di Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, menggelar sosialisasi pentingnya konservasi penyu laut.

Kegiatan ini menyasar para tokoh masyarakat dan siswa setempat, dengan melibatkan sekitar 60 siswa yang antusias mengikuti edukasi tersebut.

Kepala Sekolah UPT SDN 385 Gresik, Ana Setiawati, mengungkapkan bahwa sosialisasi konservasi penyu yang pertama kali digelar di sekolah ini sangat penting, mengingat masih banyak masyarakat yang belum memahami perlindungan terhadap satwa ini. Apalagi, sekolah tersebut berada di dekat habitat alami penyu.

“Alhamdulillah, anak-anak sangat antusias mengikuti sosialisasi ini. Mereka jadi paham bahwa penyu merupakan hewan yang dilindungi, dan siapa pun yang menangkap atau memperjualbelikannya dapat dikenakan sanksi hukum berupa penjara lima tahun,” ujarnya, Kamis (13/3/2025).

Baca juga:  Pantai Bheyangkara Bawean Gresik: Destinasi Wisata Pasir Putih dan Camping Asik Bersama Teman

Ia berharap edukasi ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar serta meningkatkan populasi penyu di Bawean. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya membangun karakter anak-anak dalam menjaga keanekaragaman hayati sejak dini.

Sementara itu, Kabid Penelitian, Pendidikan, Pelatihan, Pengembangan SDM, dan Inovasi Perkumpulan Konservasi Bawean, Yusra, menegaskan bahwa edukasi sejak dini sangat penting untuk menanamkan kesadaran akan kelestarian lingkungan. Hal ini juga bertujuan membentuk karakter anak-anak agar peduli terhadap ekosistem laut.

Penyu merupakan salah satu hewan yang dilindungi oleh undang-undang, tetapi populasinya terus menurun akibat berbagai faktor seperti perburuan telur, perdagangan ilegal, dan pencemaran habitatnya. Oleh karena itu, edukasi semacam ini sangat diperlukan,” paparnya.

Baca juga:  Menjelang Hari Raya Kurban, 55 Juru Sembelih Bersertifikat Halal di Gresik Dibekali Pelatihan

Tokoh Masyarakat Adat Bawean (MAB), Ahen, juga menekankan pentingnya sosialisasi ini agar anak-anak sejak dini memahami arti konservasi, terutama dalam menjaga keberadaan penyu yang kini terancam punah.

“Momentum Ramadan ini merupakan bulan penuh berkah bagi manusia dan alam. Mari kita manfaatkan dengan ‘ngaji konservasi’, khususnya dalam menjaga habitat penyu bertelur,” tuturnya.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler