Cerita Bule Australia Keliling Lautan Indonesia Sendirian dengan Kapal Yacht

GresikSatu | Berlayar menggunakan kapal pribadi dengan berkunjung ke banyak destinasi wisata menjadi cita-cita banyak orang. Apalagi setiap waktu bisa melihat panorama alam yang menyejukan. Ada pegunungan dengan pantai indah sangat memanjakan mata.

Impian ini diwujudkan Tony Howard seorang bule Australia yang sudah setahun lebih berkeliling Indonesia menggunakan kapal yacht. Uniknya, dia berkelana menyusuri lautan nusantara ini hanya seorang diri. Ia menggunakan kapal yacht dengan senilai Rp 530 juta.

Perjalanan laut dengan kapal pribadi ternyata tidak murah. Anggaran yang dikeluarkan pun sampai ratusan juta. Selama berkeliling mulai Juli 2022 dari Kepulauan Kei, Maluku Tenggara, setidaknya Tony sudah menghabiskan uang sebesar Rp 100 juta.

Baca juga:  Terbukti Korupsi, Eks Kades Roomo Gresik Divonis 1,5 Tahun Penjara

“Dua tahun terakhir bersama istri, sekarang satu tahun ini hanya sendirian,” ucapnya dengan berbahasa Inggris, saat di Pantai Labuhan, Desa Tanjungori Bawean, Kabupaten Gresik, Kamis (13/10/2022).

Gresiksatu.com
Tony Howard seorang bule Australia saat bersangai di atas kapal di perairan Bawean Gresik. (Foto : Faiz/Gresiksatu.com)

Tony Howard sendiri merupakan seorang pengusaha, yang kebetulan hobi berkeliling laut. Pria 53 tahun itu, berkeling lautan Indonesia bersama turis lain dalam agenda Wonderful Sail To Indonesia 2022. Dalam kunjungannya di Pulau Bawean, ia sangat terpukau dengan pulau yang berada di utara Kota Gresik ini.

“Pulau ini sangat asri. Tidak ada polusi, banyak penghijauan. Sawah dan tumbuhan di Pulau Bawean sangat subur. Saya  juga membeli makanan rujak, dan es degan. Enak sekali,” paparnya. 

Dijelaskan, Pulau Bawean sangat cocok sebagai rekomendasi tempat untuk bersantai dan menikmati hiburan alam. Karena saat ini, Dunia sedang masa Global Warming dan Perubahan Iklim. Di Pulau Bawean  tidak merasakan hal tersebut. 

Baca juga:  PKK Desa Lebak Ikuti Pelatihan Daur Ulang Sampah Menjadi Barang Hiasan Layak Jual 

“Disini tidak ada industri, semua hijau tanpa polusi. Begitu juga dengan lautnya. Masih terjaga asri dari aktivitas nelayan yang mengambil ikan dengan pukat harimau, trawl, cabtrang, dan alat yang tidak ramah lingkungan. Itu yang harus dipertahankan di Pulau ini,” jelasnya. 

Tony berharap, semoga dirinya bisa kembali lagi bersinggah di Pulau Bawean. “Baru kali ini ke Pulau Bawean. Semoga bisa kembali lagi,” harap bule Australia. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler