Damar Kurung Karya Anak Masmundari Laris Manis Diburu Pembeli Saat Acara Padusan Tlogopojok Gresik

GresikSatu | Lampion Damar Kurung masih menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Gresik. Biasanya lampion ini banyak menghiasi malam-malam kota, karena Damar Kurung yang sudah kadung identik dengan Kota Santri.

Namun hal yang tak biasa terlihat saat acara Padusan (nyekar) di makam Tlogopojok Gresik. Lampion Damar Kurung berjejer dijual bebas. Istimewanya, penjualnya merupakan anak turun langsung dari Masmundari Sang Maestro Damar Kurung, Yakni Rohaya.

Rohaya yang memakai kerudung kuning itu tanpa lelah menawarkan Damar Kurung kepada pengunjung makam. Sontak saja, lampion Damar Kurung laris manis diburu pembeli. Ditambah, tradisi padusan dan Damar Kurung memang tak bisa dipisahkan begitu saja.

Damar kurung keluarga Masmundari yang dijual di acara padusan ini terbagi dalam dua ukuran. Yakni ukuran besar dan kecil. Ukuran besar ditawarkan diharga Rp 50 ribu, sedang untuk ukuran kecil Rp 35 ribu.

“Lukisan damar kurung ini tinggalan ibu yang telah menjadi salah satu ikon Kota Gresik, jadi ya harus dijaga,” kata Rohaya, anak Masmundari, Kamis (31/3/2022).

Rohaya sendiri merasa bangga bisa berjualan Damar Kurung di acara Padusan Makam Tlogopojok. Pasalnya selama dua tahun terakhir, pemerintah telah melarang karena merebahnya Covid-19.

“Alhamdulillah bisa meneruskan tradisi ibu. Sekarang selain saya, anak-anak saya juga ikut mewarisi. Baik Nur Samaji dan Ahmad Andrean,” paparnya.

Hanya saja karena perkembangan zaman material yang digunakan kini juga sudah lebih modern. Jika zaman Masmundari lukisan damar kurung dibuat menggunakan cat sumba (pewarna makanan) yang dilukiskan dengan lidi, maka saat ini ia bersama anak-anaknya sudah menggunakan cat akrilik dan bolpoin Snowman. (faiz/sah)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres