Demi Pulang Kampung Warga Bawean Rela Antre Tiket Berjam-jam 

GresikSatu | Ratusan warga Bawean, antre berjam-jam untuk bisa pulang kampung. Mereka bahkan rela berdesakan untuk mendapatkan tiket kapal mudik lebaran. Pemandangan ini menjadi hal biasa menjelang lebaran, karena manajemen kapal hanya menyediakan tiket secara ofline. 

Seperti halnya terlihat kemarin, Jumat (22/4/2022) loket tiket kapal penyebrangan Gresik-Bawean Gili Iyang dipadati warga saling berebutan tiket. Sejak loket tiket dibuka pagi sudah dipadati calon penumpang. Beruntung tidak ada tindakan anarkis saat rebutan tiket itu. 

Salah satu calon penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Gili Iyang Abdul Manap mengaku antre sejak pukul 05.00 WIB.  “Antre berjam-jam belum dapat tiket semoga saja dapat,” ucapnya, Sabtu (23/4/2022).

Manap bersama keluarganya akan melakukan mudik ke Pulau Bawean. Kapal rencananya akan berangkat dari Pelabuhan Gresik pukul 19.00 WIB. Ia menyebut persoalan antre jelang Idul Fitri sudah menjadi kebiasaan lama di Pelabuhan Gresik.

Baca Juga : Pasar Modal Indonesia, Berikan Bantuan Kapal Ambulans Laut ke Pulau Bawean

“Semoga semua penumpang bisa pulang, karena tidak sedikit biasanya penumpang tidak kebagian tiket,” ujarnya. 

Sementara itu, Petugas Bagian Supervisi Penyebarangan kapal Pelabuhan Paciran Agusman mengatakan, selama pandemi Covid-19 kapal Gili Iyang berkapasitas membawa penumpang 200 lebih. Pihaknya tidak keberatan jika menambah kouta penumpang untuk mengantisipasi penumpang yang tidak kebagian tiket. 

“Para prinsip saya siap penumpang diatas 200 lebih. Karena didukung alat keselamatan yang berjumlaha 590. Namun semuanya tergantung persetujuan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD),” paparnya. 

Terpisah anggota DPRD Gresik Dapil Bawean Musa menilai, persoalan antre tiket sudah sejak dulu alias persoalan klasik. Pihanya menganjurkan agar tiket kapal dijual secara online agar tidak ada penumpukan.

Baca Juga : Parkir di Masjid, Sepeda Motor milik Warga Bawean Raib Digondol Maling

“Sebenarnya rekomendasi dari kami tiket online atau menggunakan aplikasi. Sementara ini Gili Iyang masih manual, jadi belum teratur hingga antre yang menyesakkan,” jelasnya

Kedepan lanjut politisi F-Nasdem itu akan meminta Dishub untuk melakukan rapat koordinasi dengan pihak Gili Iyang agar bisa online. 

“Paling tidak ada pola pengaturan sistem antri agar tidak berjubel dan semrawut,” pungkasnya. (faiz/aam) 

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres