Derita Ibu Rumah Tangga di Gresik, Banting Tulang Hidupi Tiga Anak Tanpa Bantuan Pemerintah

GresikSatu | Kehidupan Laily Nishfiyyah seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Pekauman, kecamatan/kabupaten Gresik terbilang tak mudah. Bagaimana tidak, peremupuan berusia 41 tahun itu, harus berjuang menghidupi tiga anaknya seorang diri.

Sepeninggal suaminya yang entah pergi kemana, Laily bekerja sebagai pembuat jajanan ringan. Mirisnya, kehidupan dirinya dan anak-anaknya yang terbilang sulit dan sengsara ini, tanpa mendapatkan bantuan pemerintah. Wajar saja, anak ketinganya sempat mengalami stunting atau kekurangan gizi.

Ditemui di kediamannya, Laily bercerita panjang lebar. Termasuk kondisi anak bungsunya yang mestinya sudah memasuki usia sekolah PAUD, namun tak bisa sekolah karena tak ada biaya. Kendati demikian ia tetap berjuang supaya ketiga anaknya bisa sekolah sampai ke perguruan tinggi.

“Harapannya begitu, bisa sampai kuliah semuanya. Kalau anak sulung saya sekarang baru kelas 5 SD, terus anak kedua masuk Kelas 1 SD. Anak terakhir ngak bisa sekolah karena tak ada biaya,” katanya, Kamis (6/10/2022).

Baca juga:  Hasil Rekapitulasi Caleg Bawean Gresik, PKB Unggul, Disusul Demokrat dan Gerindra

Si bungsu sendiri kini berusia 4 tahun. Tapi berat badannya tidak seperti anak pada umumnya. Ia mengalami kondisi stunting, dimana tingga badan anak dibawah rata-rata. Yakni berat badannya 13 kilogram dengan tinggi 91 cm. Padahal, selama 2 tahun, anaknya diberi ASI. Tapi selepas itu tidak pernah minum susu karena keterbatasan ekonomi.

Laily sendiri sebenarnya tak tinggal diam. Ia terus berjuang demi anak bungsunya bisa masuk sekolah. Hal ini ia tempuh dengan pengurusan Kartu Indonesia Pintar (KIP), sayangnya Laily gagal mengurus karena terjanggal administrasi. Data keluarga Laily belum masuk di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos.  

“Pernah saya mengurus ke kelurahan untuk bisa mendapatkan bantuan, tapi alasannya DTKS pendataanya dari pemerintah pusat,” keluhanya.

Bantuan PKH dan BPNT Pun Tak Dapat

Sulitnya kephidupa Laily bersama tiga anaknya, mengundang keprihatinan dari anggota DPRD Gresik, Syahrul Munir. Anggota dewan termuda itu, sampai berkunjung di rumah Laily di Kelurahan Pekauman, kecamatan/kabupaten Gresik. Di sana, politikus PKB itu ingin membantu mendapatkan hak bantuan yang mestinya diperoleh.

Baca juga:  Terseret Arus Ombak, Warga Bawean Temukan Dugong Terdampar di Pesisir Pantai

“Tidak hanya tak mendapatkan KIP, ibu Laily ini juga tak pernah merasakan bantuan dari program keluarga harapan (PKH), BPNT (bantuan pangan non tunai) maupun PKH Inklusif,” tuturnya.

Dia berjanji bakal membawa kasus ini ke forum dewan. Apalagi saat mengelar focus discuss group (FGD) bertema stunting, dirinyalah mendapat laporan dari salah satu peserta yang juga kader Posyandu di Kelurahan Pekauman adanya anak balita yang stunting dari keluarga miskin (gakin).

Syahrul Munir yang memotret langsung kondisi rumahnya tidak layah huni, khususnya di bagian belakang rumah. Sehingga, sangat layak untuk bisa diajukan program bantuan bedah rumah juga.

“Sangat layak untuk bisa menerima bantuan bedah rumah. Nanti, kita akan kami usulkan untuk ibu rumah tangga dengan tiga anak,”jelasnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler