GresikSatu | Program pengentasan pemukiman kumuh yang dilakukan di Desa Randuboto, Sidayu, Gresik, mendapat apresiasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI. Program ini bahkan menjadi pilot project untuk dijadikan contoh bagi daerah lain dalam pelaksanaannya.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Ervan Maksum mengatakan, program ini sukses dilakukan sebagai pilot project selama dua tahun terakhir, dimana salah satu lokasi pilot project adalah Kabupaten Gresik.
“Kesuksesan tersebut mendapat respon positif yang kemudian kembali mengucurkan anggaran untuk kelanjutan program tersebut di tahun 2023,” katanya, saat menggelar acara di Hotel Aston Gresik, Selasa (9/5/2023).
Dijelaskan, DAK tematik kembali digelontorkan untuk Kabupaten Gresik karena pada tahun 2022, penanganan permukiman kumuh di Desa Randuboto tahap pertama berhasil. Tahun lalu, anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 7 miliar.
“Sedangkan untuk tahap kedua desa Randuboto anggaran akan dialihkan di seberang Bengawan solo,” ucap Ervan.
Sementara itu, Bupati Fandi Akhmad Yani mengatakan bahwa Pemkab Gresik mulanya mengajukan konsep penataan permukim kumuh kepada Bappenas pada tahun 2022. Konsep penataan yang diajukan disetujui Bappenas dengan anggaran Rp7,3 miliar.
“Pilot project, untuk melakukan penataan permukiman nelayan Desa Randuboto yang ditata lebih dulu. Dan tahun ini dapat DAK lagi karena tahap pertama dinilai berhasil oleh Bappenas,” ucapnya.
Langkah awal yang diambil Yani adalah melakukan penataan atau konsolidasi tanah sehingga hak tanah warga menjadi jelas. Menurutnya, hal itu membuat konsep penataan lebih mudah dilaksanakan secara komprehensif.
Selain itu, ia juga mengajak pihak desa agar memiliki pola pikir untuk memanfaatkan penataan tersebut. Pihak desa merespon positif dengan mengusung konsep wisata.
“Karena memang tujuan ini ujungnya mengarah ke kesejahteraan masyarakat,” pungkas Yani. (ovyaam)