GresikSatu | Sudah sepekan lebih kepergian Wafiroh Ma’sum meninggalkan keluarga PKB Gresik. Proses Penggantian Antar Waktu (PAW) pun bakal diurus oleh DPC PKB Gresik. Dari proses PAW itu, nama yang digadang-gadang bakal mengantikan alamrhumah adalah Husnul Aqib.
Aqib sendiri, merupakan politisi PKB yang sama-sama mengikuti kontestasi pada Pemilu Pileg 2019 dari daerah pemilihan (Dapil) yang sama dengan almarhumah yakni, Dapil VII (Dukun, Ujungpangkah dan Panceng).
Sekretaris DPC PKB Gresik Imron Rosyadi mengatakan, saat ini proses administrasi sudah disiapkan. Hal tersebut dilakukan setelah tujuh hari setelah kepergian alamrhumah.
“Proses administrasi memang akan segera kami siapkan. Sebagai penghormatan kepada almarhumah setelah 7 hari kepergiannya,” ucapnya, Selasa (27/9 /2022).
Dari proses tersebut, lanjut dia pihaknya juga mulai melakukan koordinasi di tingkat internal PKB Gresik. Untuk memastikan bahwa Aqib akan kembali menggenapi 13 kursi fraksi PKB di legislatif.
“Dari perolehan suaranya, Husnul Aqib merupakan urutan kedua setelah almarhumah, sesuai data internal kami mencapai 6.772 suara,” tuturnya.
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
Dengan demikian, dalam waktu dekat proses administrasi PAW akan segera dilakukan. Termasuk melakukan pendalaman berkas yang dibutuhkan sesuai mekanisme internal partai, KPU maupun Sekretariat Dewan.
“Insyaallah awal bulan depan. Semoga proses berjalan lancar agar kembali maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pintanya.
Diketahui, pada Jum’at, 16 September lalu, duka mendalam menyelimuti kalangan legislatif. Politisi perempuan Wafiroh Ma’sum menghembuskan nafas terakhirnya. Beliau merupakan sosok senior yang cukup disegani dan sudah menjabat sejak tiga periode terakhir.
“Sosok perempuan tangguh karena meskipun sakit keras beliau masih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan kedewanan,” ucap Ketua Fraksi PKB Muh Syahrul Munir.
Bahkan, lanjut politisi milenial ini, sosok almarhum mempunyai suara yang yang tegas dan lantang. Dalam persoalan masyarakat. Khusus urusan guru dan pendidikan Madrasah. Bahkan juga sosok perempuan yang berpengaruh di kalangan Jamiyah Nahdlatul Ulama Gresik.
“Almarhumah menjadi panutan bagi politisi lainnya. Terutama bagi para kader muda PKB maupun kalangan santri,” tambahnya memungkasi. (faiz/aam)
