Digelar di Gresik, Pendidikan Kader Guru NU se-Jatim Perkuat Kemandirian dan Loyalitas Guru

GresikSatu | Ratusan guru dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur mengikuti Pendidikan Kader Guru Nahdlatul Ulama (PKGNU) yang digelar di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu, 16–18 Juni 2025.

Kegiatan ini merupakan program perdana yang digagas oleh Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Timur. Total terdapat 115 peserta yang mengikuti kegiatan ini, termasuk lima guru dari Pimpinan Cabang (PC) Pergunu Bawean.

Salah satu materi unggulan dalam pelatihan ini disampaikan oleh Ketua Pusat Bantuan Hukum PP Pergunu, Dr Ilyas Indra Damarjati, yang membawakan tema Menggerakkan Teacherpreneurship. Ia menekankan bahwa guru NU perlu memiliki kemandirian finansial tanpa meninggalkan peran utamanya sebagai pendidik.

“Sebagai guru NU hendaknya tidak hanya unggul secara keilmuan dan berdaya saing dalam dunia pendidikan, tapi juga memiliki jiwa kewirausahaan. Konsep wirausaha ini harus bisa diaplikasikan dalam proses belajar mengajar,” ujar Dr Ilyas di hadapan peserta.

Baca juga:  Konferensi Pertama Pergunu Bawean Diikuti 93 Lembaga Pendidikan

Ia meyakini bahwa kemandirian ekonomi adalah salah satu kunci agar guru dapat berdiri tegak secara sosial tanpa harus bergantung pada sistem yang belum sepenuhnya menjamin kesejahteraan tenaga pendidik.

Gagasan teacherpreneur ini juga mendapatkan dukungan dari Ketua PC Pergunu Bawean, Dr Nur Syarifuddin. Ia memandang konsep tersebut sebagai bentuk nyata dari semangat menjadi guru mulia yang tidak mudah mengeluh meski berada dalam keterbatasan.

“Ini merupakan salah satu tafsiran dari menjadi guru mulia. Ketika guru memiliki kemandirian ekonomi, mereka tidak akan mudah mengeluh atas kesejahteraannya yang sering kali jauh dari kata layak,” ujarnya.

Pria asal Desa Telukjatidawang, Kecamatan Tambak, Bawean ini juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung berbagai program pengkaderan yang diinisiasi PW Pergunu Jatim maupun PB Pergunu.

“Bagi kami, kegiatan ini bukan sekadar pelatihan atau transfer ilmu, melainkan proses pembentukan loyalitas dan jati diri sebagai kader guru NU,” tambahnya.

Baca juga:  Ketua Pergunu Gresik Soroti Rencana Penambahan Rombel Sekolah Negeri

Suasana pelatihan berlangsung padat dan dinamis. Selama tiga hari, para peserta mengikuti sesi dari pukul 08.00 pagi hingga 12.00 malam. Meski demikian, antusiasme peserta tetap tinggi. Semua sesi berlangsung interaktif dan dikemas dengan pendekatan yang menyenangkan.

Bendahara PC Pergunu Bawean, M Khoiron, mengaku sangat menikmati kegiatan ini, meski harus menempuh perjalanan jauh dari Pulau Bawean ke Gresik.

“Saya sangat menikmati kegiatan ini. Meskipun padat dan melelahkan, tetapi materi yang disampaikan sangat berbobot dan memotivasi. Selain itu, kami bisa bersilaturahmi dengan sesama guru NU dari berbagai daerah di Jawa Timur,” ungkapnya.

PKGNU Angkatan Pertama ini ditutup dengan prosesi pembaiatan seluruh peserta oleh Wakil Rais PWNU Jawa Timur, KH Husnan Dimyati dari Tuban. Hadir pula Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, KH Kikin A Hakim, dalam prosesi penutupan yang berlangsung khidmat.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler