GresikSatu | Ribuan jamaah dari berbagai penjuru Nusantara memadati Jalan KH Zubair, Gresik, Jumat sore (13/6/2025), untuk mengikuti pembukaan rangkaian Haul ke-70 Al-Qutb Habib Abu Bakar bin Muhammad bin Umar Assegaf.
Acara pembuka ini diawali dengan majelis Rouhah yang berisi pembacaan doa, kalam hikmah, serta intisari dari kitab fenomenal karya Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin.
Kitab Ihya Ulumuddin dipilih bukan tanpa alasan. Warisan keilmuan klasik ini diyakini mencerminkan laku hidup dan dakwah Habib Abu Bakar semasa hidupnya.
Melalui pembacaan dan penjelasan makna-maknanya, jamaah diajak merenungi kembali nilai-nilai tasawuf, adab, dan pembentukan akhlak sebagai fondasi keislaman yang kuat.
Kegiatan berlangsung khidmat. Ribuan jamaah duduk bersila memenuhi halaman kediaman Almarhum Habib Abu Bakar di Jalan KH Zubair.
Mereka larut dalam lantunan kalam hikmah, tanpa hiruk pikuk, penuh ketenangan. Sejumlah habaib, kiai, dan ulama turut hadir.
Di antaranya, ulama dari Syria, Syaikh Syadi Musthofa Arbasy Assyami, yang turut menyimak dengan khusyuk jalannya majelis.
Jamaah tampak memadati area hingga Jalan Malik Ibrahim dan Alun-alun Gresik. Banyak dari mereka yang datang sejak pagi, bahkan tidak sedikit yang memilih bermalam demi mengikuti seluruh rangkaian haul hingga puncak acara, Sabtu pagi (14/6/2025).
Pemerintah Kabupaten Gresik juga menyediakan fasilitas tempat istirahat di Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP). Sementara warga sekitar juga turut menyewakan rumah bagi para peziarah yang tidak kebagian penginapan.
Pasalnya, seluruh hotel dan penginapan di sekitar lokasi telah penuh sejak beberapa hari sebelumnya.
Selain suasana spiritual, acara juga diwarnai kebersamaan melalui pembagian makanan dan minuman gratis.
Di sepanjang jalan sekitar lokasi haul, relawan membagikan nasi bungkus, kopi, teh, hingga susu kambing etawa. Usai pembacaan Rouhah, para jamaah disuguhi nasi kebuli sebagai konsumsi khas dalam setiap Haul Habib Abu Bakar Assegaf.
“Yang paling membuat kami rindu hadir ke Haul ini adalah suasananya. Duduk bareng, mengaji bersama, makan bersama, dan hati terasa damai. Tak ada dengki, tak ada caci. Semua mengalir dalam suasana keberkahan,” ungkap Sasmito, jamaah asal Surabaya yang mengaku sudah hadir rutin selama lebih dari 30 tahun.
Ia juga menambahkan, Haul Habib Abu Bakar selalu menjadi pengingat pentingnya meluruskan niat dan menjaga adab dalam majelis ilmu.
“Bukan hanya datang untuk ikut-ikutan, tapi benar-benar ingin belajar dari kekasih Allah. Wali seperti Habib Abu Bakar ini adalah teladan hidup. Kita datang ke sini bukan sekadar ziarah, tapi mengambil pelajaran,” ucapnya.
Acara pembukaan ini dilanjutkan dengan pembacaan hadrah dan lantunan shalawat Nabi Muhammad SAW oleh para habaib. Pada Sabtu dini hari, jamaah melaksanakan sholat subuh berjamaah dan pembacaan Maulid, sebelum puncak acara Haul digelar.
Prosesi puncak Haul ditandai dengan perjalanan spiritual para ulama, habaib, dan kiai menuju maqbarah Habib Abu Bakar Assegaf di kompleks Masjid Jami’ Gresik. Di sana, doa dan dzikir dipanjatkan sebagai bentuk penghormatan sekaligus meneladani perjuangan dakwah beliau.