GresikSatu | Kawasan bebas sampah menjadi cita-cita Kota Gresik ditahun mendatang. Pemerintah Gresik melalui Departemen Lingkungan Hidup (DLH) melakukan sosialisasi program zero waste city di Gedung Putri Mijil Alun-alun Gresik, Kamis (17/11/22).
Zero waste cities atau kota bebas sampah menitik beratkan pada model pengelolaan sampah berwawasan lingkungan, prinsip berkelanjutan dan berkeadilan bagi masyarakat.
Kegiatan tersebut adalah sinergitas DLH Gresik bersama para kader lingkungan organisasi masyarakat sipil. Sebanyak 35 orang yang hadir dari 24 ormas dilingkungan Gresik. Diantaranya : bank sampah, kampung kreasi, Fatayat NU, Muhamadiyah, dan organisasi gereja.
Staf fungsional pemberdayaan dan edukasi masyarakat bidang pengelolaan kebersihan DLH Gresik, Umayya menerangkan penerapan zero waste cities sangat diperlukan di Gresik sebagai upaya pengurangan penggunaan sampah plastik. Diperlakukan sinergitas sebagai komitmen jangka panjang.
“DLH tanpa dari komunitas, tidak akan bisa berjalan semestinya. Model zero waste menjadi tata kelola sampah terpilah dan terdesentralisasi,” terangnya.
Tidak berhenti di sosialisasi pusat, DLH Gresik juga akan memassifkan program ke satuan terkecil lingkup desa.
Dikesempatan yang sama, Direktur Ecoton Tonis menjelaskan terkait pencemaran plastik dari mulai air yang kita minum hingga pada asi untuk balita, dan alternatif pengganti peralatan berbahan plastik sekali pakai.
“Produksi sampah plastik harus turun. Mari kita galakkan bersama dimulai dari index rasa peduli lingkungan, kemudian kapasitas pengelolaan sampah sampai penegakan hukum pelanggar lingkungan hidup,” jelasnya. (ovi/aam)