Ekspor Sampai ke Dua Negara, Mangga Asal Gresik Jadi Primadona

GresikSatu | Komoditas hasil pertanian di Kabupaten Gresik terus bergeliat. Bahkan di salah satu desa di Kabupaten Gresik, petani berhasil membawa komoditas mangga ekspor dan tembus pasar modern.

Petani sukses itu dikenal degan nama Nastain asal Desa Gedangan, Kecamatan Sidayu. Pria yang sudah bergelut 15 tahun di dunia pertanian mangga ini sudah memiliki gudang mangga.

Dari hasil panen 4.000 pohon di  20 hektar yang ia miliki sudah dilakukan panen luar musim. Rencananya, ribuan mangga akan dikirim ke pasar lokal dan modern luar pulau Jawa.

Dari prosesnya, mangga-mangga itu terlebih dahulu dilakukan penyortiran. Setelah itu diseleksi untuk dilakukan pembersihan. Yakni menghilangkan getahnya mangga, lalu itu dilakukan packing. Lengkap beserta stiker merk UD WN Mango Sultan milik Nastain.

Nastain mengatakan, pengiriman ke pasar luar pulau Jawa, atau Kalimantan ini sudah berjalan selama 6 tahun. Setiap pengirimannya tidak ada batasan permintaan alias semampunya pengiriman.

Baca Juga : Naik Sepeda Angin, Lansia Tewas Terlindas Truk di Jalan Manyar 

“Biasanya setiap kirim 1 Kwintal bahkan lebih. Dikemas di kardus yang berat 5 Kg, dan 10 Kg. Dengan harga Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram,” ucapnya.

Owner CV WN Mango Sultan Gedangan Sidayu ini menyebut, panen mangga dilakukan dua kali setiap tahun. Musim panen dan musim luar panen. Kalau di bulan pertengahan tahun ini termasuk panen luar musim.

Sedangkan panen musim biasanya dilakukan di akhir tahun. Hasil mangga yang dibudidaya ada tiga jenis. Antara lain harum manis, manalagi, dan golek. Semua mangga memiliki ciri khas rasa berbeda-beda.

 

“Paling unggul manalagi dan harum manis. Di Tahun 2013-2014 dilakukan ekspor ke Malaysia tahun dan di Tahun 2021 ekspor dua kali ke Singapura untuk mangga harum manis,” jelasnya.

Baca Juga : Gresik United Kembali Pamerkan Pemain Baru

“Mangga yang diminati pasar luar negeri mangga harum manis. Alasannya, kulitnya lembut rasanya manis. Pokoknya beda dengan negara lain,” tambahnya.

Dijelaskan, secara kualitas mangga di Gresik berciri-ciri kulit mangga tipis, bulat, rasanya manis serta air seratnya mangga juga banyak khusunya mangga harum manis. Sangat berbeda dengan mangga dari daerah lainnya.

“Untuk pengiriman paling banyak ke luar Pulau dan Pasar Modern. Indomaret, Transmart, dan Superindo. Kita sudah masuk Pasar – pasar modern,” bebernya.

Untuk perawatannya seperti biasanya menanam mangga. Mulai menanam tunas, lalu pemupukan. Hanya saja ini diberikan tambahan perangsang bungah atau kembang. Serta pupuk organik agar tumbuhan tetap subur dan cepat berbuah di luar musim.

“Kalau panen di luar musim seperti ini sampai bulan Agustus nanti. Kalau satu tahunnya mangga yang dihasilkan  berkisar 300 Ton, dengan rata-rata 1 pohon menghasilkan 1 Kwintal mangga,” jelasnya.

“Omset per tahunnya Rp 1 M lebih. Harus dipasarkan ke daerah mangga unggulan Gresik agar terus bisa dikenal dunia,” jelasnya lagi. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres