GresikSatu | Rencana penutupan Jembatan Sembayat, Kecamatan Manyar, Gresik sepertinya sudah menjadi rahasia umum. Namun banyak yang tidak mengetahui kerusakan apa yang menyebabkan jembatan Sembayat II itu dalam perbaikan.
Dari penjelasan yang disampaikan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII, jembatan Sembayat II itu ternyata mengalami penurunan. Titiknya pada oprit jembatan. Yakni jalan yang menghubungkan jalan raya dengan jembatan.
Kabarnya, amblesnya oprit jembatan itu kurang lebih sampai 15 sentimeter. Jika dibiarkan tanpa dilakukan perbaikan, ternyata berdampak buruk bagi pengendara roda dua. Pemotor dianggap tidak nyaman saat melintas dari arah utara.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN VII, Sentot Wijayanto mengatakan, selama perbaikan jembatan harus ditutup total. Jika ditutup separuh, para pekerja dinilai merasa kesulitan. Apalagi metode pelaksanaannya tidaklah mudah, jika membiarkan kendaraan melintas di tengah perbaikan jembatan.
“Jembatan mengalami ambles. Sehingga laju kendaraan sedikit terganggu. Pengerjaan memakan waktu kurang lebih 4,5 bulan diusahakan secepatnya,” kata Sentot Wijayanto, Jum’at (1/6/2022).
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
Lebih lanjut, Sentot menuturkan, amblesnya oprit jembatan dipengaruhi dengan intensitas kendaraan besar dengan muatan yang melintas selama 1 X 24 jam. Hal ini berbeda dengan jembatan Sembayat I atau biasa disebut jembatan Sembayat lama.
“Kendaraan besar yang melintas Jembatan Sembayat I tidak membawa muatan saat melintas dari Gresik menuju Lamongan. Sehingga jembatan Sembayat lama lebih awet tidak mengalami ambles,” paparnya.
Selama penutupan dan perbaikan Jembatan II, para pengguna jalan akan dialihkan ke Jembatan Sembayat I atau jembatan lama. Proses ini tentu akan mengalami kemacetan mengingat jalur pantur tersebut merupakan arus sibuk yang dilintasi kendaraan besar. (aam)