GresikSatu | Keberadaan tabung gas elpiji 3 kg di Pulau Bawean, Gresik, mengalami kelangkaan. Bahkan jika tersedia, harganya melambung hingga Rp 40 ribu per tabung.
Warga Desa Sawahmulya, Kecamatan Sangkapura, Abdul Hamid, mengungkapkan bahwa kelangkaan elpiji sudah terjadi sejak Rabu (5/2/2025). Beberapa desa di wilayah Kecamatan Sangkapura sulit menemukan gas elpiji.
Hingga saat ini, Senin (10/2/2025), hampir 30 desa di dua kecamatan di Pulau Bawean mengalami kondisi serupa, yakni mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kilo.
“Elpiji subsidi sangat langka, kalaupun ada, harganya mencapai Rp 40 ribu,” ujar Abdul Hamid.
Menurutnya, kelangkaan ini dipicu oleh kendala pengiriman akibat cuaca ekstrem. Gelombang tinggi membuat pengiriman elpiji terhenti selama sepekan terakhir.
“Mungkin karena cuaca buruk, atau ada dugaan praktik aji mumpung. Para sub agen sengaja menimbun gas agar bisa dijual dengan keuntungan lebih besar. Harga biasanya hanya Rp 26 ribu sampai Rp 28 ribu,” tambahnya.
Senada dengan Abdul Hamid, Firman, warga Desa Kepuh Teluk, Kecamatan Tambak, juga mengeluhkan langkanya gas elpiji 3 kg. Firman menyebut harga gas kini melonjak hingga Rp 35 ribu per tabung.
“Biasanya harga Rp 25 ribu sampai Rp 27 ribu, sekarang rata-rata Rp 33 ribu sampai Rp 35 ribu,” keluhnya.
Sementara itu, Direktur PT Pelayaran Rosita Indah Group, Kaslam, yang mengoperasikan salah satu kapal pengangkut elpiji ke Bawean, membenarkan bahwa cuaca buruk menjadi salah satu kendala pengiriman. Namun, menurutnya, hal itu bukanlah penyebab utama kelangkaan.
“Pada akhir tahun 2024 lalu, sudah dilakukan pengiriman elpiji. Satu perahu bisa mengangkut 15 hingga 17 truk, yang masing-masing truk berisi 560 tabung elpiji,” ungkap Kaslam.
Dengan kapasitas tersebut, lanjut Kaslam, sekitar 8.400 tabung elpiji telah didistribusikan ke Pulau Bawean dalam satu kali pengiriman. Pelayaran dilakukan secara rutin setiap minggu dengan waktu tempuh sekitar 12 jam menggunakan kapal layar motor (KLM).
“Kalau ada kelangkaan seperti sekarang, itu bukan semata-mata karena cuaca buruk. Ada dugaan kuat bahwa sub agen atau sub pangkalan di Pulau Bawean memainkan stok gas tersebut,” tegasnya.
Sebagai informasi, terdapat lima kapal layar motor (KLM) yang melayani pengiriman gas elpiji ke Pulau Bawean, yaitu KLM Sari Madu, KLM Mega Baru, KLM Rosita Indah, KLM Purnama, dan KLM Barokah Jaya.