Gempa Bumi Kembali Guncang Pulau Bawean Gresik Berkekuatan 4,6 Magnitudo

GresikSatu | Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.

Gempa berkekuatan 4,6 magnitudo ini terjadi pada Rabu malam (16/4/2025) pukul 23.53 WIB, dengan pusat gempa berada 27 kilometer dari Kecamatan Sangkapura.

Salah satu warga setempat, Nawi, mengaku merasakan guncangan cukup kuat sesaat sebelum dirinya hendak tidur.

“Lumayan terasa besar getarannya, pas lagi mau tidur tiba-tiba bangun melihat rumah bergetar,” ucap Nawi saat dikonfirmasi pada Kamis (17/4/2025).

Hal serupa dirasakan Suhaimi, warga lainnya. Ia menyebutkan bahwa kaca-kaca di rumahnya sempat bergetar akibat guncangan gempa.

“Sangat terasa gempanya, meskipun kekuatannya tidak sebesar gempa tahun 2024 lalu,” ungkap Suhaimi.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sangkapura, Usman Kholid menjelaskan bahwa gempa yang terjadi memiliki parameter magnitudo M4,6.

Baca juga:  Pantai Jherat Lanjheng Pulau Bawean Gresik Jadi Magnet Wisatawan dari Malaysia dan Singapura

Episenter gempa terletak pada koordinat 5.66° LS dan 112.46° BT dengan kedalaman 5 kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif,” terangnya, mengutip keterangan tertulis dari Kepala Stasiun Geofisika Sleman, Ardhianto Septiadhi.

Ia memastikan bahwa sejauh ini tidak ada gempa susulan yang terdeteksi. Guncangan gempa ini dirasakan seperti getaran ketika truk besar melintas di dekat rumah.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut,” imbuhnya.

Usman juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

“Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, atau tidak mengalami kerusakan struktural sebelum kembali masuk ke dalam rumah,” pesannya.

Baca juga:  Komitmen Bersama-sama Cegah Stunting, Pemdes Sukaoneng Rembug Stunting 

Sementara itu, tokoh pemuda Bawean, Muhet, mempertanyakan tindak lanjut dan pendataan bangunan rumah yang telah diperbaiki pascagempa sebelumnya.

Ia menyoroti pentingnya publikasi data terbaru, terutama terhadap rumah-rumah yang dibangun ulang dengan standar tahan gempa.

“Ini sudah ada berapa rumah yang sudah tahan gempa atau telah diperbaiki? Pemerintah maupun kalangan dewan seharusnya segera lakukan sidak, atau minimal ada data update yang bisa dipublikasikan,” tegas Muhet.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler