GresikSatu | Aktivitas puluhan dumptruck bermuatan material galian C di Jalan KH Thohir, Kelurahan Pulopancikan, Kecamatan Gresik, menuai protes keras warga, Rabu (7/5/2025).
Warga menghentikan langsung belasan truk yang tengah melintas karena dinilai meresahkan dan membahayakan lingkungan sekitar.
Aksi penghentian berlangsung mulai pukul 10.00 WIB hingga 11.00 WIB. Truk-truk yang melintas dicegat dan diminta tidak melanjutkan perjalanan sebelum pihak perusahaan atau pelaksana proyek menemui warga untuk menjelaskan aktivitas tersebut.
Salah satu warga, Moch Sugianto, menyebut bahwa sebanyak 15 unit dumptruck berhasil dihentikan. Ia mengaku sudah geram dengan aktivitas proyek yang dianggap tidak transparan kepada warga.
“Jumlah total dumptruck yang wara-wiri ada 26 unit. Mereka lewat bisa tiga kali dari pagi sampai sore, jadi total sekitar 78 kali lalu lalang dalam sehari,” ungkap Sugianto kepada GresikSatu.
Menurutnya, sejak truk-truk mulai beroperasi sekitar 10 hari lalu, tidak pernah ada sosialisasi atau pemberitahuan resmi baik dari pihak pelaksana proyek maupun perangkat desa.
“Saya suruh berhenti, nggak boleh jalan dulu. Saya minta mereka panggil yang bertanggung jawab, biar koordinasi dulu dengan Pak Lurah, RT dan RW. Ini bukan soal proyeknya, tapi soal etika dan keselamatan warga,” tegasnya.
Sugianto juga menyoroti dampak nyata aktivitas truk terhadap lingkungan. Jalan KH Thohir yang merupakan jalan lingkungan kelas III C dengan kekuatan maksimal 8 ton dinilai tidak layak untuk dilalui truk-truk besar bermuatan berat.
“Jalan ini paving biasa, sekarang mulai rusak. Debunya banyak, anak-anak sering main di sekitar jalan, ini membahayakan,” imbuhnya.
Ia pun meminta agar aktivitas serupa tidak terjadi lagi ke depannya. Jika proyek pengurukan saat ini akan selesai dalam waktu 20 hari, warga meminta agar ke depan pihak pelaksana mencari jalur lain.
“Kalau memang tinggal 20 hari, ya sudah. Tapi proyek berikutnya jangan lewat sini. Masih ada jalan tol juga,” tandasnya.