Gubernur Jatim Sebut Media Harus Adaptif di Tengah Disrupsi Informasi

GresikSatu | Perkembangan media massa di era digital benar-benar diuji. Media harus konvergen dan harus menggunakan multiplatform. Pendek kata, media harus adaptif di tengah disrupsi informasi supaya bisa bersaing dan bertahan.

Pernyataan tersebut disampaikan Khofifah Gubernur Jatim saat membuka acara Jatim Media Summit (JMS) 2023 di Surabaya, pada Rabu (24/5/2023). Khofifah menuturkan, proses adaptasi media juga membutuhkan trasformasi sehingga tekonologi menjadi penting.

“Modernisasi media cetak dan media penyiaran menjadi platform digital yang diminati masyarakat. Tidak hanya media massa, sistem pemerintahan juga harus adaptif dengan perekembangan zaman,” katanya.

Selain itu, Gubernur pertama Jatim ini juga mengatakan, ponsel saat ini telah melekat menjadi bagian dari hidup masyarakat. Media massa khusunya media digital sebagai sumber informasi memiliki tanggung jawab terukur sumber informasi paling terpercaya.

“Rata-rata masyarakat dapat menghabiskan waktu di depan internet selama 7-8 jam. Ada pula diantaranya yang tidak bisa hidup tanpa ponsel selama 7 menit. Dunia digital ini secara tidak langsung memberi dampak signifikan bagi kehidupan masyarakt keseluruhan,” tuturnya.

Media yang terus berkembang, menjadikan pelakunya harus open minded dan menerima tantangan. Masalahnya adalah keadaan media masih riskan, Khofifah menyebut 1 dari 15 media baru terverifikasi dewan pers berbasis di Jawa Timur. Kemudian Trafik tertinggi penggunaan media adalah 170 juta pengakses sedangkan di Jatim masih 5 juta pengakses.

“Ketimpangan ini perlu kita selesaikan bersama yakni minimnya pengetahuan, teknologi, dan jaringan media digital. Jatim Media Summit baru punya makna kalau siteplannya sudah dirumuskan. Era transformasi digital jika tidak dibarengi SDM building ya nggak nutut,” pungkasnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres