GresikSatu | Dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional 2025, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpussip) Kabupaten Gresik menghadirkan berbagai kegiatan menarik.
Mulai dari program Back Two Book hingga bazar buku besar-besaran digelar di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Jalan Jaksa Agung Suprapto, Gresik, Kamis (15/5/2025).
Salah satu program unggulan adalah Back Two Book, yang mengajak masyarakat untuk membaca dua buku dalam satu bulan. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mendorong peningkatan minat baca, serta menciptakan masyarakat Gresik yang berpengetahuan dan berdaya saing.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik, Budi Raharjo mengatakan, peringatan Hari Buku Nasional tahun ini memiliki makna strategis karena bertepatan dengan momentum 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gresik.
“Kami mengambil semangat 100 hari kerja kepala daerah untuk mewujudkan Gresik Cerdas melalui peningkatan kegemaran membaca. Program Back Two Book adalah ajakan untuk semua kalangan agar kembali membaca dua buku dalam sebulan guna meningkatkan literasi dan kemampuan kognisi masyarakat,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan Hari Buku Nasional ini digelar sejak 15 hingga 25 Mei 2025. Selain Back Two Book, agenda utama lainnya adalah Bazar Buku yang melibatkan penerbit-penerbit nasional seperti Mizan, Erlangga, Niskala, hingga Forum Lingkar Pena (FLP).
Tak hanya menyasar orang dewasa, kegiatan ini juga melibatkan pelajar melalui program Wisata Pustaka Anak Sekolah (WISPUAS), yang bertujuan mengedukasi anak sejak dini tentang pentingnya budaya membaca.
Disediakan pula berbagai wahana literasi interaktif, seperti Akuarium Digital (AQUDIG) dan pameran produk Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
“Kami juga menghadirkan bedah buku dan peluncuran fasilitas literasi baru Rumah Baca Digital Ramah Anak (RUBADIRA) pada 19 Mei 2025 di Gedung Nasional Indonesia,” tambah Budi.
RUBADIRA sendiri akan berlokasi di kawasan Museum Kanjeng Sepuh, Sidayu. Tempat ini akan difungsikan sebagai ruang baca berbasis digital yang ramah bagi anak-anak, sekaligus memperkuat literasi berbasis komunitas.
Sedangkan kegiatan bedah buku akan mengulas karya bertema sejarah dan kearifan lokal berjudul Sunan Giri: Pemimpin Wali Sanga dan Penguasa Negeri Tandes. Selain itu, juga digelar pameran buku hasil karya penulis-penulis lokal asal Gresik.
“Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat budaya baca dan menumbuhkan kesadaran literasi sebagai fondasi kemajuan daerah,” pungkasnya.