GresikSatu | Memasuki hari keempat, Kamis (5/6/2025), pencarian anak hilang yang diduga tercebur di Sungai Bengawan Solo, wilayah Desa Dukunanyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, masih belum membuahkan hasil. Tim SAR gabungan terus mengerahkan segala upaya untuk menemukan korban,
Sebanyak lima perahu karet diterjunkan dalam operasi pencarian kali ini. Operasi melibatkan unsur BPBD Gresik dan Jawa Timur, Basarnas, hingga personel TNI-Polri yang terus bersinergi di lapangan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Gresik, Sukardi mengungkapkan, pada pencarian hari ketiga sebelumnya, petugas sempat mencium bau tak sedap di sekitar radius satu kilometer dari titik yang diduga menjadi lokasi korban tercebur. Namun, keberadaan korban masih belum ditemukan.
“Petugas sempat temukan bau saat penyisiran di daerah aliran sungai. Tapi belum bisa dipastikan, karena bisa jadi hanya bangkai hewan,” terang Sukardi, Kamis (5/6/2025).
Selain melakukan penyisiran permukaan, tim SAR juga melakukan penjangkaran untuk menyelami kemungkinan korban berada di dasar sungai. Penjangkaran dilakukan dalam radius 300 hingga 500 meter dari titik awal hilangnya korban.
Namun, pencarian diwarnai sejumlah kendala. Sukardi menyebutkan, arus sungai yang deras serta tumpukan sampah dan eceng gondok menjadi hambatan serius dalam proses evakuasi.
“Korban belum berhasil ditemukan. Tim akan terus menggencarkan pencarian sampai korban dapat ditemukan,” tegasnya.
Sementara itu, Komandan Tim SAR Gabungan, Eko Aprianto, menyatakan pencarian hari keempat diperluas hingga 15 kilometer ke arah timur mengikuti aliran sungai. Tim juga telah berkoordinasi untuk membuka pintu air di Bendungan Gerak Sembayat guna memperlancar proses pencarian.
“Pencarian hari Kamis kami perluas kembali. Kami juga sudah berkoordinasi membuka pintu air di Bendungan Gerak Sembayat. Kami mohon doa agar korban segera ditemukan,” ucapnya.
Diketahui, korban bernama Ahmada Ainun Haq (9), anak berkebutuhan khusus yang dilaporkan hilang sejak Sabtu pagi, 31 Mei 2025. Terakhir kali ia terlihat seusai sarapan sekitar pukul 06.00 WIB.
Indikasi korban tercebur di Bengawan Solo baru terungkap pada hari Senin, setelah ditemukannya rekaman CCTV yang memperlihatkan korban berjalan menaiki tanggul di sisi sungai.