Janji Risma, Jika Terpilih Gubernur Jatim Akan Atasi Masalah Banjir, Air Bersih, dan Pendidikan di Gresik

GresikSatu | Calon Gubernur (Cagub), Tri Rismaharini berjanji akan mengatasi sederet permasalahan di Kabupaten Gresik, mulai banjir, kebutuhan air bersih hingga pendidikan. Jika dirinya terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur pada kontestasi Pilkada 2024.

Hal tersebut disampaikan Risma saat menghadiri Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Gresik di gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEB), Minggu (22/9/2024).

“Saya kebetulan seringkali kesini (Gresik, red) saat masih menjadi Menteri Sosial, dan jalur selatan Gresik ini seringkali banjir tiap tahun, bahkan setahun bisa dua kali. Kemudian air bersih saat ini Gresik masih ngambil di Karangpilang,” ungkapnya, Senin (23/9/2024).

Baca juga:  Sebanyak 50 Anggota DPRD Gresik Jalani Pelantikan

Mantan Menteri Sosial (Mensos RI) itu membeberkan konsep penyelesaian sederet permasalahan tersebut. Salah satunya dia menawarkan perbaikan sungai agar keluar masuk air bisa terkontrol dengan baik, hingga dapat dikelola menjadi air bersih yang layak konsumsi.

“Kalau nanti kita perbaiki sungai itu. Kita buatkan pintu air, maka akan menjadi sumber air baru untuk Gresik, karena air tidak tercampur dengan air asin, sehingga ketika air pasang kita tutup, kemudian saat hujan kita tutup airnya. Air tawar yang ditampung itulah yang bisa difungsikan sebagai air minum atau air kebutuhan sehari-hari,” paparnya.

Risma juga berjanji akan mengupayakan pendidikan gratis bagi tingkat SMP dan SMK, karena kebijakan tersebut sudah pernah ia terapkan saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Baca juga:  Bentuk Tim Kampanye, DPC PKB Gresik Optimis Paslon Gubernur Jatim Luluk-Lukman Menang

“Itu sudah pernah kita terapkan, sampai pada akhirnya diambil alih Provinsi pada tahun 2017,” jelasnya.

Selain itu, Risma juga menyoroti terkait infrastruktur jalan raya Kabupaten Gresik – Lamongan. Selain banyak titik yang rusak, ruas jalan raya tersebut juga butuh pelebaran akibat padatnya volume kendaraan besar, seperti truk dan kontainer.

“Sudah overload, yang bahaya lagi itu bercampur truk truk besar tronton dengan sepeda motor, itu bahaya sekali. Sehingga kita akan membuat jalan jalan penghubung pantura untuk mengurai jalan yang terisolir,” tutupnya.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler