Jelang Musim Tanam, Petrokimia Gresik Berikan Solusi Pengendalian Hama

0
ilustrasi Petani sedang melakukan penyemprotan pestisida untuk kesehatan tanamannya / foto : istimewa

GresikSatu | Menjelang musim tanam pada bulan April hingga September 2022 mendatang, Petrokimia Gresik berupaya memberikan solusi kepada semua petani. Utamanya terkait persoalan hama yang menjadi hantu selama musim tanam.

Perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia melalui anak perusahaan (anper) Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku, secara khusus mengerahkan Gerakan Pengendalian Hama untuk mengawal 13.099 Hektare (Ha) lahan pertanian di seluruh Indonesia.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, program ini merupakan upaya perusahannya, dalam memberikan solusi menyeluruh bagi petani. Artinya, Petrokimia Gresik tidak hanya mampu menyediakan pupuk berkualitas bagi petani, tapi juga memliki solusi untuk pengendalian hama melalui anak perusahaan.

“Seperti diketahui, selain ancaman akibat perubahan iklim seperti kekeringan, banjir, hingga longsor. Ancaman penyakit akibat serangan hama juga masih menjadi momok bagi petani yang tidak jarang mengakibatkan gagal panen,” katanya, Senin (31/1/20220 kemarin.

Baca Juga : Pupuk Subsidi Langka, Petani Gorontalo Utara Cari Solusi ke Gresik

Untuk itu pengendalian, kata Dwi harus dilakukan lebih awal sebagai langkah antisipatif. Ditambah pengendalian hama dan penyakit memegang peranan penting dalam menjaga kualitas dan produktivitas produk pertanian agar mendapat hasil yang maksimal

Secara teknis, program pengendalian hama ini dilaksanakan oleh dua anper sebagai kepanjangan tangan perusahaan, yaitu Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku. Dimana Petrosida Gresik bertanggung jawab mengawal 10.000 Ha melalui program Komunitas Tani Indonesia (Kotani) di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat (NTB), serta Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Dalam hal ini Petrosida Gresik membantu ketersediaan pestisida dan mendampingi petani selama budidaya pertanian pada komoditas padi, jagung dan hortikultura,” imbuh Dwi Satriyo.

Hama pada tanaman padi yang menjadi perhatian diantaranya wereng (yang dapat diatasi melalui penggunaan produk Petrosida Gresik bermerek dagang Teballo, Sidabas, Buprosida), kemudian hama penggulung daun (Sidametrin dan Sidathiam), penggerek batang (Sidatan XR), walang sangit (Sidasat dan Sidalaku), penyakit blast (Sidabin). Sedangkan hama jagung yang menjadi perhatian adalah ulat FAW (Emazo), gulma penting (Gisentro) dan busuk batang (Sidabin dan Cozene).

Baca juga : Tingkatkan Pengelolaan Sampah di Gresik, Petrokimia Beri Bantuan Kontainer Sampah

Kemudian hama pada tanaman hortikultura yang dikendalikan antara lain ulat tanah (Fipros GR, Sidafur, Sidazinon GR), ulat grayak (Emazo, Sidamec, Fipros), Kutu-kutuan/thrips (Top Dor, Sidathiam atau Vendor), lalat buah (Sidajos), busuk daun (Siodan, Sidazeb atau Clarazeb), serta layu bakteri yang dapat diatasi dengan penggunaan produk Conzene.

Sementara itu, kawalan pengendalian hama yang akan dilakukan oleh Petrokimia Kayaku di tahun 2022 berada di lahan seluas 3.099 Ha melalui program Sustainable Balance Farming (SBF) yang merupakan solusi bagi permasalahan petani terkait kesuburan tanah, gulma, hama dan penyakit tanaman.

Program SBF di tahun 2022 ditujukan untuk pengenalian hama pada tanaman padi, hortikultura dan tanaman perkebunan. Total ada 22 produk Petrokimia Kayaku yang digunakan dalam program SBF sesuai kebutuhan.

“Banyaknya produk yang dimiliki Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku ini menjadi bukti bahwa Solusi Agroindustri yang ditawarkan Petrokimia Gresik Grup sangatlah komprehensif,” tandas Dwi Satriyo. **