Jemaah Haji Gresik Diperkirakan Berangkat Awal Mei

GresikSatu | Sebanyak 1.813 jemaah haji asal Kabupaten Gresik diperkirakan mulai diberangkatkan ke tanah suci pada awal Mei 2025.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Gresik, Dr Pardi.

Menurutnya, Kabupaten Gresik termasuk dalam kelompok terbang (kloter) gelombang pertama pada musim haji tahun ini.

“Jadwal gelombang pertama akan mulai masuk Asrama Haji pada 1 Mei dan berakhir pada 16 Mei. Kemungkinan besar jemaah dari Gresik akan diberangkatkan antara tanggal 5 hingga 10 Mei,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (21/4/2025).

Pardi menjelaskan, Gresik bersama Surabaya dan Sidoarjo merupakan daerah penyangga. Karena itu, tidak menutup kemungkinan jemaah Gresik masuk lebih awal dalam kloter, terutama jika terjadi kekosongan dari daerah lain seperti Kediri.

Ia pun mengimbau agar para jemaah segera menyiapkan perlengkapan pribadi, termasuk pakaian ihram yang sebaiknya sudah dimasukkan ke dalam koper besar.

Baca juga:  Kisah Nenek Bonah Asal Lowayu Gresik, Berangkat Haji di Usia 91 Tahun

“Kalau nanti ada panggilan mendadak, jemaah bisa langsung berangkat tanpa perlu tergesa-gesa,” terangnya.

Tak hanya itu, kegiatan tasyakuran juga disarankan dilakukan sebelum 1 Mei agar tidak mengganggu persiapan keberangkatan.

“Silakan tasyakuran sebelum tanggal 1 Mei. Setelah itu, fokus pada persiapan akhir dan kesiapan fisik maupun mental,” jelasnya.

Terkait fasilitas selama di Arab Saudi, Pardi menegaskan bahwa kebutuhan konsumsi jemaah akan ditangani sepenuhnya.

“Jemaah tidak perlu repot membawa sambal atau lauk kering dari rumah. Di sana sudah tersedia makan tiga kali sehari. Cukup bawa perlengkapan pribadi saja,” ujarnya.

Dari total 1.813 jemaah, sebanyak 953 merupakan perempuan dan 860 laki-laki. Selama pelaksanaan ibadah haji, mereka akan didampingi oleh 19 Petugas Pembimbing Haji Daerah (PHD).

Baca juga:  400 Calon Jemaah Haji Gresik Belum Lunasi Biaya Haji 2025

Jemaah haji Gresik sendiri berasal dari beragam latar belakang pendidikan. Tercatat, 426 orang merupakan lulusan sekolah dasar, 421 lulusan sarjana, bahkan ada satu orang yang bergelar doktor.

Dari sisi profesi, mayoritas adalah pekerja sektor swasta sebanyak 769 orang. Disusul oleh ibu rumah tangga (469 orang), petani (201 orang), serta sejumlah PNS dan pensiunan.

Dalam hal usia, kelompok terbanyak berasal dari rentang 31 hingga 64 tahun, yakni sebanyak 1.457 orang. Disusul kelompok usia lanjut di atas 65 tahun sebanyak 272 orang. Uniknya, terdapat pula 15 jemaah muda yang masih berusia antara 18 hingga 20 tahun.

“Kita ingin jemaah tidak hanya siap secara fisik, tapi juga kuat secara rohani. Semoga menjadi haji yang mabrur,” pungkas Pardi.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler