GresikSatu | Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik menggelar Job Fair 2025 di wilayah selatan, tepatnya di Kecamatan Driyorejo.
Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, melainkan upaya untuk menghadirkan pemerataan kesempatan kerja bagi warga Gresik.
Kepala Disnaker Gresik, Zainul Arifi menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada evaluasi pelaksanaan Job Fair 2024 yang digelar di tengah kota. Dari total 5.828 pencari kerja yang hadir saat itu, hanya sebagian kecil berasal dari wilayah selatan.
“Kami ingin membuka kesempatan seluas-luasnya agar talenta-talenta muda dari selatan juga bisa berkompetisi. Ini langkah pemerataan,” terangnya, Rabu (2/7/2025).
Dalam Job Fair 2024, sebanyak 1.313 pencari kerja berhasil diterima bekerja melalui proses seleksi langsung oleh perusahaan peserta. Zainul menegaskan bahwa angka tersebut menjadi bukti konkret bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan.
“Angka ini menunjukkan bahwa program Job Fair Gresik bukan hanya sebatas agenda formalitas, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata bagi penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Gresik,” jelasnya.
Pada penyelenggaraan tahun lalu, tercatat ada 1.495 kebutuhan tenaga kerja yang ditawarkan. Rinciannya meliputi 337 posisi untuk tenaga kerja yang mampu berbahasa asing, 528 posisi untuk tenaga kerja berpengalaman, 347 posisi untuk fresh graduate, serta 264 posisi untuk tenaga kerja bersertifikasi.
Sementara itu, pada Job Fair Gresik 2025 yang digelar di Driyorejo ini, total kebutuhan tenaga kerja melonjak menjadi 2.949 posisi. Terdiri dari 495 posisi untuk tenaga kerja berpengalaman, 42 posisi untuk tenaga kerja bersertifikasi, 635 untuk tenaga kerja yang menguasai bahasa asing, dan 603 posisi untuk fresh graduate.
Jika dirinci berdasarkan bidang pekerjaan, terdapat 413 posisi di bidang administrasi, 816 di sektor industri, serta 546 posisi di sektor hospitality.
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang hadir langsung membuka acara, menegaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan Job Fair merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat.
“Kita pastikan Job Fair bukan hanya formalitas. Mulai dari pendaftaran, verifikasi di aplikasi AK1, hingga proses rekrutmen kami kawal agar benar-benar memberi manfaat. Camat dan kepala desa juga bisa memantau loker melalui sistem online,” ujarnya.
Gus Yani juga menambahkan bahwa Pemkab Gresik kini mengandalkan platform GresikKerja sebagai sarana pendukung untuk memperluas akses informasi lowongan kerja secara real-time. Menurutnya, kehadiran platform ini sangat penting dalam memastikan warga tidak ketinggalan peluang.
“Kami ingin memastikan tidak ada warga yang kesulitan akses informasi pekerjaan. Kami apresiasi semua perusahaan yang peduli membuka peluang, termasuk bagi penyandang disabilitas sesuai Undang-Undang Cipta Kerja, minimal satu persen dari total kebutuhan,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan Job Fair ke depan akan digilir ke berbagai wilayah Gresik. Setelah wilayah selatan, Pemkab menargetkan pelaksanaan di wilayah utara dalam tiga hingga empat bulan ke depan.
“Kita harapkan setahun bisa ada 3-4 kali Job Fair. Di samping itu, program sertifikasi tenaga kerja juga terus kita dorong agar kualitas tenaga kerja Gresik semakin siap bersaing, baik di tingkat lokal maupun nasional,” pungkasnya.