Jumping City: Pameran Seni di Gresik yang Hidupkan Damar Kurung dalam Dinamika Kota

GresikSatu | Yayasan Gang Sebelah bekerja sama dengan Loteng Kemasan Galeri menggelar pameran seni bertajuk Jumping City di Galeri Loteng Kemasan Sualoka Hub, Jalan Nyai Ageng Arem-arem, Gresik.

Pameran ini menampilkan karya-karya seni dengan medium Damar Kurung, seni khas Gresik yang identik dengan maestro Masmundari.

Dalam pameran ini, Damar Kurung tidak hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan kisah-kisah tentang kehidupan kota yang terus bergerak dan beradaptasi.

Kurator pameran, Hidayatun Nikmah, menjelaskan bahwa dua seniman terlibat dalam pameran ini, yaitu Anhar dan Suef. Keduanya menghadirkan karya yang merefleksikan dinamika kehidupan urban serta relasi manusia dengan lingkungannya.

Jumping City adalah sebuah pameran seni yang mengisahkan perjalanan dinamis kota dan manusia di dalamnya, yang selalu bergerak, beradaptasi, dan berkembang,” ungkapnya, Minggu (23/2/2025).

Melalui karya-karya mereka, dua seniman lintas generasi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya pendidikan seni dan pemberdayaan dalam melestarikan budaya lokal.

Baca juga:  Damar Kurung dan Ketahanan Budaya

Pameran ini pun tidak sekadar menghadirkan lukisan, tetapi juga mengajak pengunjung menyelami perjalanan manusia dan budaya Gresik dalam arus perubahan zaman.

“Tema Jumping City menjadi simbol pergerakan cepat kota yang tak pernah berhenti beradaptasi dengan perkembangan zaman,” terangnya.

Salah satu karya yang menarik perhatian adalah Dewi Muluk karya Anhar. Lukisan ini menggambarkan sosok perempuan bersayap yang melambangkan perjalanan hidup sepasang manusia yang saling mengisi.

Dengan dominasi warna gelap dan elemen imajinatif, karya ini menyampaikan kisah cinta dan kehidupan dalam nuansa yang penuh simbolisme.

Selain itu, ada pula karya berjudul Mendem Ari-Ari. Dalam budaya Jawa, mendem ari-ari adalah ritual mengubur plasenta bayi yang disertai berbagai benda simbolis sebagai bentuk perlindungan dan harapan bagi masa depan sang anak.

Baca juga:  Diduga Hendak Mencuri, Pria di Gresik Diamuk Massa

“Mengganti keranjang sampah atau benda lain untuk memagari kubur ari-ari menjadi Damar Kurung adalah tawaran, tentang doa yang lebih bercerita. Dengan tetap melindungi dan menerangi. Sekaligus Damar Kurung tidak lagi sebatas pengingat kematian karena lekat dengan padusan tapi juga menandai kelahiran seseorang,” jelasnya.

Selain pameran lukisan, acara ini juga menghadirkan berbagai kegiatan interaktif seperti pertunjukan teater, workshop, dan diskusi bersama para seniman.

Pengunjung juga berkesempatan mengikuti Ziarah Damar Kurung, yang mengenalkan lebih dalam karya-karya Masmundari, seniman legendaris asal Gresik yang menjadi inspirasi bagi banyak perupa muda di kota ini.

“Harapan kami pameran seperti ini bisa menjadi ajang yang rutin setiap bulan, terbuka untuk umum, dan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan,” ungkap perempuan berusia 28 tahun tersebut.

Sekedar diketahui, pameran seni bertajuk Jumping City berlangsung mulai 22 Februari hingga 22 Maret 2025.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler