Kades Driyorejo Gresik Jelaskan Viralnya Pemakaman Warga di Tengah Banjir

GresikSatu | Kepala Desa Driyorejo, Choirul Machmud, angkat bicara terkait viralnya video pemakaman seorang warga di tengah banjir yang melanda desanya.

Ia menegaskan bahwa Desa Driyorejo merupakan wilayah terdampak banjir paling parah di Kecamatan Driyorejo akibat luapan Kali Surabaya.

Banjir yang terjadi di desa kami sangat parah. Semua dusun terdampak. Sampai saat ini kondisi desa masih belum baik-baik saja. Kami sudah berupaya semaksimal mungkin,” ujar Machmud, Kamis (27/2/2025).

Berdasarkan data terbaru BPBD Gresik, sebanyak 1.450 rumah di Desa Driyorejo tergenang banjir. Jalan lingkungan sepanjang 4.000 meter ikut terendam, termasuk Jalan Raya Driyorejo di dua titik dengan genangan setinggi 15-20 sentimeter.

Baca juga:  Mahkamah Agung RI Kunjungi Mal Pelayanan Publik Gresik, Ada Apa?

Situasi ini juga memaksa warga mendirikan dapur umum mandiri dan mengungsikan 88 orang, di mana 50 di antaranya merupakan lansia.

Pemakaman di Tengah Banjir

Machmud menjelaskan bahwa pemakaman yang viral tersebut terjadi karena kondisi pemakaman memang ikut terendam banjir. Jenazah yang dimakamkan adalah Martawi, warga Dusun Driyorejo, yang meninggal di tengah situasi bencana.

Pemakaman kemarin sempat viral, memang kondisinya seperti itu. Kami semua berusaha semaksimal mungkin. Kami juga khawatir kalau sampai ada warga yang meninggal lagi dalam kondisi banjir seperti ini,” tambahnya.

Video pemakaman Martawi berdurasi dua menit beredar luas di grup WhatsApp. Dalam rekaman tersebut, warga tampak menerjang banjir saat mengantar jenazah ke makam.

Baca juga:  Gara-gara Rokok, Rumah Lansia di Duduksampeyan Gresik Terbakar 

Proses penggalian liang lahat pun terhambat karena area pemakaman terendam air kecokelatan akibat luapan Kali Surabaya.

Machmud berharap kondisi cuaca membaik agar banjir segera surut. “Kami hanya bisa berdoa agar curah hujan tidak semakin tinggi dan tidak ada lagi warga yang meninggal dalam situasi banjir seperti ini,” tuturnya.

Saat ini, pos pengungsian bagi warga terdampak banjir tersebar di empat titik, yakni di Masjid Al-Muttaqin untuk warga Dusun Driyorejo, SDN Driyorejo untuk warga Dusun Karanglo, TPQ untuk warga Dusun Lopang, dan Balai Dusun Semambung.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler