GresikSatu | Program Jumat curhat yang dilaksanakan oleh jajaran Polsek Ngimbang di Balai Desa Ngasemlemahbang berhasil menjaring aspirasi dari masyarakat. Salah satunya menjadikan Desa Ngasemlemahbang sebagai kampung Pancasila.
Dibentuknya kampung Pancasila di desa Ngasemlemahbang sendiri karena masyarakatnya menganut dua agama yakni Islam dan Nasrani.
Meski berbeda keyakinan, namun masyarakat setempat hidup guyup dan rukun serta saling membantu satu salam lain dalam kehidupan sehari-hari.
Kapolsek Ngimbang AKP Sampun mengatakan, kegiatan Jumat curhat adalah upaya polres Lamongan dalam menampung keluhan masyarakat.
“Jadi kegiatan ini merupakan kegiatan positif dimana kita bisa menampung aspirasi yang disampaikan masyarakat yang selama ini menjadi keinginan mereka,” kata Sampun.
Sampun menjelaskan, usulan dari tomas saudara Rusli dibentuknya kampung pancasila di Desa Ngasemlemahbang, Kecamatan Ngimbang sangat baik.
Bahkan Kades Ngasemlemahbang sendiri telah siap mewujudkan kampung pancasila karena latar belakang Desa Ngasemlemahbang terdapat 2 agama.
“Ada dua agama yang dianut warga setempat Islam dan Nasrani sehingga mereka berharap agar kampung tersebut jadi kampung Pancasila,” jelasnya.
Selain menampung aspirasi masyarakat, dalam kesempatan itu Kapolsek Ngimbang juga memberikan arahan kepada masyarakat agar pada saat malam tahun baru tidak melakukan tindakan yang berlebihan dan juga merugikan masyarakat. Masyarakat diminta menggelar malam tahun baru secara tertib dan melakukan hal positif.
“Menghadapi Tahun Baru 2023 agar Kades memfasilitasi masyarakatnya untuk memberikan giat positif di desanya supaya warga masyarakat tidak keluar kota yang akan berdampak buruk, laka tawuran dan lainnya,” pungkasnya. (rava)