KEK Gresik Jadi Magnet Investor, Nilai Investasi Capai Rp 87 Triliun

GresikSatu | Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik kian menunjukkan tajinya sebagai kawasan investasi unggulan.

Hingga akhir Triwulan I tahun 2025, nilai investasi yang masuk ke KEK Gresik tercatat telah menembus angka Rp 87 triliun.

Kepala Administrator KEK JIIPE Gresik, Ibnu Sina, menyampaikan bahwa dari total investasi tersebut, lebih dari Rp 85 triliun berasal dari pelaku usaha.

Sementara sisanya merupakan investasi pengembangan infrastruktur kawasan yang dilakukan oleh PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Gresik.

“Per Triwulan I-2025, realisasi total investasi KEK JIIPE Gresik mencapai lebih dari Rp 87 triliun, di mana lebih dari Rp 85 triliun merupakan investasi dari pelaku usaha, dan sisanya dari pembangunan kawasan oleh PT BKMS,” ujar Ibnu Sina dalam keterangan resminya, Jumat (13/6/2025).

Investasi Asing Terus Bertambah

KEK Gresik juga terus menarik minat investor asing. Terbaru, perusahaan PT Golden Elephant resmi menanamkan komitmen investasi sebesar Rp 10 triliun di kawasan tersebut. Investasi ini memperkuat posisi KEK JIIPE sebagai salah satu tujuan utama investasi sektor industri di Indonesia.

Menurut Ibnu Sina, ada tiga faktor kunci yang membuat KEK Gresik berhasil menjadi magnet investasi, yaitu: lokasi strategis (good location), infrastruktur memadai (good infrastructure), dan regulasi yang mendukung (good regulation).

Baca juga:  Pembangunan Smelter Freeport Gresik Sudah 30 Persen

Secara geografis, KEK JIIPE berada di lokasi yang sangat strategis, dekat dengan pusat pertumbuhan ekonomi, pelabuhan, serta akses langsung ke jalan nasional dan jalan tol.

KEK ini juga dikelilingi oleh lembaga pendidikan tinggi seperti ITS, politeknik, dan sekolah menengah kejuruan yang mendukung penyediaan tenaga kerja industri.

“Lokasi KEK sangat menguntungkan, dekat dengan pusat kota, pelabuhan, dan lembaga pendidikan yang menopang industri manufaktur,” jelasnya.

Infrastruktur Lengkap dan Terintegrasi

Ibnu juga menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur di kawasan KEK terus digenjot, baik infrastruktur fisik maupun digital. Jalan utama dan pelabuhan di belakang kawasan telah beroperasi, sementara jaringan listrik dan telekomunikasi telah tersedia untuk memenuhi kebutuhan industri modern.

Dukungan dari pemerintah juga terus mengalir, salah satunya dengan proyek pelebaran Jalan Raya Deandles Manyar yang kini dilanjutkan hingga ke depan kawasan KEK. Rencananya, akses tol juga akan terkoneksi langsung ke kawasan industri tersebut.

Dari sisi regulasi, KEK Gresik menawarkan sejumlah kemudahan yang menarik bagi investor, mulai dari pelayanan perizinan satu pintu hingga insentif fiskal dan non-fiskal.

“Kami memberikan fasilitas pajak seperti pengurangan PPh, PPN, PPnBM, serta pembebasan bea masuk dan PDRI. Bahkan investor tidak perlu mengurus PBG selama mengikuti estate regulation yang ditetapkan BUPP,” ungkap Ibnu.

Baca juga:  Polres Kawasan di KEK JIIPE Gresik Mulai Dibangun

Kemudahan ini, lanjutnya, menjadikan proses investasi lebih cepat, efisien, dan transparan. Pelayanan sudah serba digital, mulai dari pengajuan hingga pelacakan status izin.

Untuk memastikan keberlangsungan ekosistem industri, KEK Gresik juga berkomitmen menyediakan tenaga kerja terampil. Salah satunya dengan membangun fasilitas pendidikan vokasi di depan kawasan industri.

“Kami ingin memastikan tersedia SDM berkualitas yang siap kerja sesuai kebutuhan industri di KEK Gresik,” ucap Ibnu.

Selain itu, reformasi birokrasi juga menjadi perhatian utama. Seluruh layanan administrasi kini telah berbasis daring, memungkinkan investor untuk memproses izin tanpa perlu datang langsung.

Investor bisa pantau proses pengajuan secara online. Kami bangun sistem yang akuntabel dan terintegrasi untuk mendukung iklim investasi yang sehat,” tambahnya.

Ibnu Sina menegaskan bahwa pengembangan KEK Gresik diarahkan untuk mendukung hilirisasi industri nasional. KEK JIIPE tidak hanya menyediakan lahan industri, tapi juga menciptakan ekosistem terintegrasi dari hulu hingga hilir.

“Kami pastikan bahwa kawasan ini mendukung industrialisasi berkelanjutan. Mulai dari regulasi, infrastruktur, SDM, hingga layanan publik semuanya dikembangkan untuk membentuk ekosistem hilirisasi yang kuat,” pungkasnya.

Reporter:
Hilda Azhura
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler